Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Air Macet, PDAM Diserang Warga

16 Maret 2012 | Jumat, Maret 16, 2012 WIB Last Updated 2012-03-16T13:52:11Z

Bima,(SM).- Berang dengan macetnya distribusi air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bima, puluhan warga Kelurahan Bina Baru ‘serang’ kantor PDAM Bima, Senin (12/3), dengan menuding. PDAM sebagai mafia air yang tak peduli kebutuhan warga dan meraup keuntungan pribadi.

Disalah satu ruangan kantor setempat, puluhan warga merangsek masuk dan menghadap Direktur PDAM Bima. Tak hanya pria tua dan muda, ibu-ibu pun hadir dan mempertanyakan PDAM yang terkesan tak memperhatikan masalah kebutuhan konsumen yang sudah tidak mendapatkan distribusi air bersih.
Jika saja tak ada aparat kepolisian yang hadir dan menenangkan protes warga saat itu, mungkin suasananya akan berbeda. Karena, warga yang kecewa dengan PDAM Bima berteriak, menunjuk dan memarahi Direktur dan Karyawan PDAM Bima yang ada di ruangan tersebut.
Ketua RW di lingkungan Bina Baru, Rusman nampak tak kuasa menahan amarahnya. Menurutnya, sikap PDAM Bima seakan membiarkan distribusi air di Bina Baru. Akibatnya, dampak yang harus dirasakan warga setempat, sangat besar. Tak ada air seperti sudah sangat mengganggu kelancaran hidup mereka. “Kita tak dapat pasokan air bersih ini bukan sehari dua hari. Ini sudah terjadi sejak bulan Januari lalu,” keluhnya.
Kata dia, sehari saja tidak makan, masih ada upaya lain untuk bisa menanggulanginya. Tapi sehari saja tidak ada air, manusia tentu tidak berbuat apa-apa. “Bayangkan pak, kita ini tidak bisa berbuat banyak, jangankan untuk memasak dan mandi, mencuci muka saja tidak bisa karena tak ada air,” tegasnya.
Lanjut dia, kendati PDAM Bima menangani persoalan ini dengan mendistribusikan air menggunakan tangki, namun tak lantas memenuhi kebutuhan air warga. Karena jumlah air yang dibawa dengan mobil tangki, tetap tak sama dengan kebutuhan air menggunakan ledeng.
Untuk itu, dirinya juga meminta kepada PDAM Bima untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Karena masalah itu, tidak hanya terjadi sekarang, tapi sejak tahun 2006 silam. Setiap kali musim hujan datang, warga Bina Baru kesulitan mendapatkan pasokan air bersih dari PDAM Bima. “Masalah ini harus dibuatkan pernyataan secara tertulis, jika tidak kami tidak akan beranjak dari tempat ini,” ancamnya.
Karena warga meminta dibuatkan pernyataan, Direktur PDAM Bima, Ir. H. Ramli mengajak perwakilan warga untuk urung rembuk di dalam ruangannya. Dari sekian permintaan warga, ada dua hal yang urgent untuk segera dilakukan oleh pihak PDAM Bima, yakni pipa yang selama ini selalu rusak karena banjir, dialihkan ke tempat lain agar bisa aman dan tidak terganggu oleh banjir. Kemudian yang kedua, sembari menunggu pipa diperbaiki, layanan air bersih untuk warga Bina Baru tetap lancar di distribusikan dengan mobil tangki. “Kami sanggupi keinginan warga itu,” ujarnya menyanggupi.
H. Ramli juga menjelaskan, macetnya distribusi air selama ini, karena banyaknya pipa yang rusak karena banjir. Untuk itu, butuh waktu untuk memperbaikinya kembali. Terutama di sejumlah lahan sawah, pihaknya dibenturkan dengan masalah dengan pemilik sawah yang tidak ingin pipa di digali pada lahannya, karena padi yang sudah mulai menguning. “Ada sekitar empat petak sawah yang dialiri pipa rusak. Saat ini kami masih terus bernegosisasi dengan pemilik lahan untuk bisa menggali pipa tersebut,” katanya.
Dia bahkan berjanji, masalah tersebut akan diselesaikan tiga hari kedepan. Selama itu pula, untuk mengantisipasi kebutuhan air di Bina Baru, pihaknya akan melancarkan pendistribusiannya dengan menggunakan mobil tangki. (SM.07)
×
Berita Terbaru Update