Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

13 Partai Bentuk Koalisi Suksesi Walikota

16 Maret 2012 | Jumat, Maret 16, 2012 WIB Last Updated 2012-03-16T13:40:28Z

Kota Bima, (SM).- Sebanyak 13 partai non parlemen alias tidak memiliki kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bima membentuk koalisi bersama dalam rangka persiapan mengusung calon Walikota Bima periode pemilihan 2013-2018.
Mengemukanya pembentukan koalisi 13 partai tersebut, disampaikan seluruh pimpinan partai yang tergabung dengan nama Koalisi Rakryat Bersatu (KRB), saat jumpa pers, yang digelar di sekretariat bersama Kompleks BTN Pepabrari Kota Bima, Aahad kemarin.

Ketua KRB, Syafruddin yang didampingi Sekretaris, Drs Usman serta sejumlah pimpinan Partai Politik (Parpol) yang tergabung dalam 13 partai non kursi dewan itu menjelaskan, 13 partai yang masuk KRB dimaksud antara lain, Partai Perjuangan Indonesia Baru (PIB), Partai Indonesia Sejahtera (PIS), PPRN, Pakar Pangan, Barnas, PPDI, Partai Buruh, Partai Patriot, PNBK, PPD, Partai Demokrasi Indonesia Pembaruan, PNUI dan PKNU.
Di hadapan sejumlah wartawan, Syafruddin, dengan dialeg politisnya menegaskan, terbentuknya koalisi 13 partai, semata-mata memberikan ruang pada setiap warga negara Indonesia yang berkeinginan menjadi calon Walikota pada saat suksesi mendatang. Artinya, siapapun figur yang berhasrat menjadi Walikota Bima periode 2013-2018, pihaknya bukan saja memberikan dan membuka kran untuk itu, tetapi lebih dari itu, akan mengantar dan mengawal figur tersebut hingga masa kepemimpinan lima tahun berjalan.
Meski pihaknya (koalisi 13 partai) baru menyelesaikan Momerandum of Understanding (MoU) alias nota kesepakatan dalam kesamaan tujuan dan visi menyatukan diri dalam rangka mengusung calon Walikota Bima periode mendatang yang dilegalitaskan dalam sebuah Akta Notaris bernomor -20- pada notaris dan PPATK Syarif Adnan SH MKn, yang didirikan 11 Oktober tahun lalu, namun sejumlah nama bakal calon yang akan diusung, sudah mulai berkomunikasi serta bersilaturahim dengan pihaknya. Sebut saja nama yang sudah gencar terdengar publik, Kolonel Rifai warga asal Rabangodu yang berdomisili di Jakarta, maupun Syamsuddin seorang pengusaha warga asal Rabadompu juga berdomisili di Jakarta.
Nama lain yang muncul, sebutnya, Drs H.Sudirman Ismail (Ketua PGRI Kota Bima) asal Rabangodu, Dr H Sucipto serta Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat Kota Bima sekaligus Walikota Bima tengah menjabat, HM Qurais H Abidin. “Untuk nama H Qurias ikut mencuat dalam KRB, atas komunikasi awal sejumlah kader Demokrat dengan pihak kami”, ujar Ketua Koalisi 13 partai.
Gabungan 13 partai yang telah melebihi ketentuan KPU (15 persen) untuk mengusung calon pimpinan daerah dengan prosentasi mencapai 20,28 persen tersebut, mengisyaratkan, pertengahan tahun 2012, sudah mulai membuka kran pencalonan Walikota Bima periode 2013-2018, dengan prasyarat utama memiliki komitmen jelas dalam kerangka berjuang dan mempimpin daerah (Kota Bima) lebih baik dan lebih maju lagi. “Siapapun anak bangsa, silakan mendaftarkan diri pada KRB tanpa terkecuali”, harapnya.
Menyoal kesan publik, koalisi partai non kursi dewan, hanyalah mencari untung (materi) pada situasi prosesi Pemilukada, ditepis dengan tegas oleh sejumlah pemilik partai yang tergabung dalam KRB tersebut. Kata Ketua Koalisi yang diayakan sejumlah pimpinan partai lainnya, secara demokratisasi politis pihaknya memiliki legimitasi dan hak yang sama untuk mengusung calon. Bicara aji mumpung tidak ada dalam tujuan kebersamaan yang telah tercetus, soal kost politis pada pencalonan Walikota yang masuk ke gerbong KRB, memang tidak bisa dipungkiri dan pasti adanya.
Menyinggung masuknya nama Walikota atau pemilik partai yang sudah bisa mencalonkan diri tanpa meminta dukungan dari KRB, pihaknya tidak mempermasahkan. “Itu lebih baik dan semakin kuat secara politis dan legimitasi rakyat, Sebab, pihaknya tidak menutup kran pada siapapun anak bangsa untuk memakai kendaraan politik yang mereka sediakan. (SM.08)
×
Berita Terbaru Update