Bima, (SM).- Proses upacara adat Hanta Ua Pua
tahun ini masih seperti biasanya, minim dihadiri oleh masyarakat. Kali ini
terkesan sangat ekslusif, ratusan personil Polisi disiagakan dan undangan di ‘swiping’.
Pelaksanaan pada tahun-tahun
sebelumnya, nyaris tidak dijaga super ketat oleh aparat Kepolisian maupun
Satuan Pol PP dan Linmas. Para undangan pun, tidak di swiping
sebagaimana yang dilakukan kali ini, Rabu (22/2).
Setiap sudut jalan, sekitar lokasi
pelaksanaan upacara adat Hanta Ua Pua, di Musium Asi Mbojo, ada polisi yang
berjaga. Pengendara sepeda motor dan pejalan kaki, yang sekiranya tidak
berpenampilan rapi dicegat.
Polisi kian banyak terlihat, di
kawasan terdekat lokasi pelaksanaan upacara. Pintu utama memasuki halaman
musiun Asi Mbojo, berjejer sejumlah personil polisi. Apalagi dalam areal
upacara, lebih-lebih di sekitar areal upacara.
Tameng dan helm Satuan Dalmas
berjejer di pagar-pagar taman kota, samping timur lapangan Serasuba Kota
Bima. Aparat Brimob hadir dalam prosesi pengamanan tersebut, bahkan beberapa
anggota TNI ikut pula hadir.
Lebih ironisnya lagi, setiap
undangan dengan menenteng tas yang hendak masuk melalui pintu utama areal
kompleks pelaksanaan upacara harus melewati pemeriksaan polisi. Setiap tas
sejenisnya yang dibawa, diperiksa.
Dua wartawati pun tidak luput dari
pemeriksaan polisi. Belum diperoleh kejelasan alasan polisi melakukan
pengamanan super ketat disertai pemeriksaan setiap barang bawaan maupun tas
undangan.
Persiapan panitia pelaksana upacara
adat tersebut, juga nampaknya belum matang. Pasalnya, ratusan undangan tidak
peroleh tempat duduk. Mereka harus rela berdiri, hanya untuk menyaksikan
langsung.
Pelaksanaan upacara kali ini pun,
nyaris tidak ada masyarakat yang diundang maupun ikut menyaksikan langsung
pergelaran upacara adat yang disebut-sebut upacaranya rakyat jelata di era
Kerajaan itu.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten
Bima yang juga panitia pelaksana upacara adat Hanta Ua Pua, H.Nurdin, SH yang
dikonfirmasi mengaku, pihaknya telah mengundang masyarakat secara terbuka
dengan mikrofon.
Nurdin enggan memberikan penjelasan
terkait ketidakhadiran masyarakat yang ikut langsung menyaksikan prosesi pelaksanaan
upacara Hanta Ua Pua, akan tetapi upacara rakyat itu didominasi oleh PNS dan
pejabat Pemkot Bima dan Pemkab Bima.
Soal pengamanan yang super ketat,
Nurdin mengaku tidak mengetahuinya. Kata dia, kehadiran polisi yang berjumlah
400 orang lebih tersebut, tidak diketahui pihaknya. “Kami tidak minta
pengamanan polisi,” katanya.
Kabag OPS Polres Bima Kota, Kompol
Hasripuddin yang berusaha dimintai kejelasan terkait pengamanan yang super
ketat serta pemeriksaan setiap undangan yang membawa tas, enggan memberikan
komentar.
Ia mengarahkan pada wartawan agar
langsung menghubungi Kapolres. Kapolres Bima Kota AKBP Kumbul yang dihubungi
via seluler, hingga berita ini dikorankan, wartawan belum memperoleh jawaban
resmi. (SM.06)