Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

* Mahasiswi dan Ortu Datangi Akbid SMB

01 Februari 2012 | Rabu, Februari 01, 2012 WIB Last Updated 2012-02-01T15:59:50Z
Orang Tua Sepakati Dana Proses Pengambilan Ijazah
Bima, (SM).- Rencana penarikan uang pengurusan ijazah oleh kampus Akademi Kebidanan Surya Mandiri Bima (Akbid SMB) kian menuai reaksi, mahasiswi dan orang tua/wali mendatangi kampus, Selasa (31/1).
Kehadiran para mahasiswi dan orang tua wali kurang lebih 50 orang tersebut hendak menanyakan langsung pada pengelola Akbid SMB terkait rencana penarikan uang pengurusan ijazah senilai Rp500 ribu per orang itu.

“Kami hadir di sini (kampus Akbis SMB) untuk menanyakan langsung atas dasar apa adanya penarikan ulang uang untuk pengurusan ijazah tersebut,” ujar Sahlan Thalib, perwakilan orang tua/wali mahasiswi.
Menurut Sahlan, pihaknya selaku orang tua/wali mahasiswi sangat keberatan dengan kebijakan kampus untuk menarik kembali uang pengurusan ijazah tersebut karena pihaknya tidak merasa mempunyai utang. “Setahu kami, kalau sudah wisuda berarti tidak ada lagi kewajiban kaitan dengan uang”, keluhnya.
Ia memastikan, pihaknya telah melunasi semua persyaratan kampus baik secara administrasi maupun syarat tehnis lainnya, sebelum anak-anaknya diwisuda. “Penarikan ulang uang pengurusan ijazah itu dinilai mengada-ngada”, sorotnya.
Ketua Yayasan Surya Mandiri, H.Zubair, SKM, M.Kes, yang dikonfirmasi mengatakan, setelah pihaknya melakukan pertemuan dengan para orang tua mahasiswa dan alumnus sebanyak 35 orang, akhirnya para orang tua sepakat menerima besarnya biaya pemprosesan pengambilan ijazah.
“Rapat tersebut dihadiri juga oleh Direktur, Pudir I, orang tua mahasiswa serta para alumnus”, ujarnya.
Kata dia, setelah mendengar arahan dan pencerahan, mereka akhirnya sepakat menerima. “Ada miskomunikasi antara pihak lembaga dengan para alumnus, tapi kini sudah cair. Bahkan hari ini sudah bisa diambil ijazahnya”, ujar Zubair.
Menurutnya, pengambilan ijazah setelah ke 35 mahasiswa itu diwisuda pada tanggal 3 Nopember 2011 di gedung Muhamadiyah Bima membutuhkan proses. Mengingat Akbid SMB baru mencetak alumni, maka proses mendapatkan ijazah juga agak lambat. “Ijazah diproses hingga ke Departemen, dan harus melalui beberapa tahapan. Jadi tidak serta –merta begitu diwisuda langsung dapatkan ijazah”, urai Ketua Percasi Kabupaten Bima, Selasa (31/1) kemarin di kampus Akbid SMB.
Sementara itu, Direktur SMB, Dra Hj St Rukmini B.Sc, M.Kes menjelaskan, terjadinya kebijakan setiap mahasiswa yang sudah diwisuda harus menyerahkan uang Rp 500 ribu untuk proses pembuatan Ijazah tanpa kesepakatan dengan orang tua murid. “Sudah berkali – kali diundang untuk bahas masalah itu, namun orang tua wisudawan tidak ada yang datang, yang datang hanya lima orang dari 35 wisudawan itu”, jelasnya.
Dengan kondisi yang demikian, terpaksa harus diputuskan walaupun akan menuai kritikan. Hal itu dilakukan mengingat desakan dari para wisudawan/wisudawati yang ingin memperoleh ijazahnya. Dan dengan adanya pemberitaan di media, maka tingkat kepedulian orang tuapun sangat baik. “Orang tua datang klarifikasi, dan kami juga memberikan pengertian, sehingga Alhamndulillah diterima bahkan melebihi dari ketetapan kampus”, ujar Rukmini.
Salah satu orang tua alumnus, Sukardin dari Dompu mengatakan, yang mmebuat dirinya tersentak yakni uang untuk ambil ijazah, tetapi setelah dijelaskan dan diterangkan oleh Ketua Yayasan, baru dirinya memahami dan menyetujui biaya proses pengambilan ijazah dimkasud.
“Yang kami kagetkan yakni besarnya biaya untuk ambil ijazah, jadi bukan biaya proses pengambilan ijazah. Sehingga kami perlu melakukan klarifikasi”, terang Sukardin yang diamini, Sahlan Talib.
Dengan demikian, sudah diputuskan lewat rapat bersama bahwa biaya proses pengambilan ijazah disetujui bahkan melebihi dari ketetapan kampus. “Hari ini (Selasa kemarin) ijazah sudah bisa diambil”, tandas Sukardin. (SM.12)

×
Berita Terbaru Update