Kota Bima, (SM).- Lima ton pupuk kompos dari sampah anorganik hasil karya
generasi muda yang tergabung dalam Karang Taruna Kelurahan Rite, diborong
Pemerintah Kota Bima. Hal itu mengemuka, saat audensi Karang Taruna Kota Bima
bersama Walikota, Selasa kemarin di Meeting Room kantor setempat.
Pembelian pupuk kompos hasil buatan
Karang Taruna Rite oleh Walikota itu, awalnya atas keluhan pengurus Karang
Taruna tersebut, saat audensi, yang merasa rugi karena pupuk anorganik yang
tidak terjual padahal jumlahnya mencapai beberapa ton.
“Teknologi tepat guna yang didesaian
menghasilkan pupuk dimaksud, serta pangsa pasar atas hasil olahan yang semestinya
bernilai manfaat untuk kepentingan pemupukan berbagai jenis tanaman, terkendala
penjualannya”, kata mereka di hadapan Walikota.
Untuk itu wakil pengurus Karang
Taruna Kelurahan Rite tersebut, berharap ada campur tangan dan dukungan
pemerintah untuk ranah pemasaran hasil olahan pupuk buatan tersebut. Tanpa itu,
kata dia, sangat Karang Taruna merasa kesulitan dan dipastikan usaha pengolahan
dan pemasaran pupuk dimaksud mengalami hambatan dan hal yang tidak mungkin
usaha tersebut, tidak dilanjutkan.
Merasa simpati dan merasa bangga
atas hasil karya anak bangsa (karang taruna) itu, spontan, Walikota Bima,
memborong kompos yang dibuat dan bertumpuk tersebut. “Pemerintah akan beli
semua pupuk saudara (karang taruna). Untuk dijadikan contoh dan langkah awal
promosi adanya pupuk buatan hasil karya generasi muda Kota Bima”, ujar
Walikota.
Walikota juga berharap pada Karang
Taruna yang bersangkutan, secara dini mampu mempromosikan produknya dan bila
perlu membuktikan bahwa pupuk kompos yang dihasilkan bernilai kualitas pada
pemupukan berbagai jenis tanaman yang bukan hanya tanaman hias saja. “Kalau itu
dapat dibuktikan, maka pasar tidak sulit membeli dan memanfaatkan pupuk yang
anda buat dan hasilkan”, tandas Walikota. (SM.08)