Dompu, (SM).- Sejumlah warga
Dompu yang diduga rentenir kembali ‘menyerang’ rumah dinas Bupati Dompu, untuk
menagih uang mereka yang dipinjam oleh mantan bendahara Setda Dompu MM, yang mencapai Rp6 miliar
lebih.
Kedatangan mereka sejak
pagi hari tanpa mengantongi SPPT dari pihak Polres Dompu. Massa dibawah
koordinator lapangan Sri Guna terlihat mengamuk di halaman Pandopo lantaran
merasa belum ada niat baik Pemda setempat untuk mengembalikan uang mereka,
minimal pokoknya alias tanpa bunga.
Di sekitar
massa aksi, nampak pula sejumlah aparat kepolisian dan PolPP berjaga –
jaga di sekitar tempat aksi massa untuk mengantisipasi tindakan yang
tidak diinginkan.
Massa dalam
orasinya mengatakan, Bupati harus bertanggung jawab serta mengembalikan
uang mereka yang dipinjam pada tahun 2011 lalu. Pasalnya, mereka mengaku
mengatahui bahwa uang yang dipinjam MM, digunakan untuk membiayai program
kegiatan Setda dan Bupati. “Kembalikan uang
kami. Kami tidak minta bunganya tapi yang penting pokoknya saja
sebesar Rp 300 juta lebih”,
ujar massa.
Selain Sri
Guna, juga nampak pemilik uang yakni La’a dan puluhan
warga yang senasib dengannya. Warga keturunan timur tengah ini menyatakan hal
senada agar Bupati mau mengembalikan uang mereka.
Menurutnya,
jumlah uangnya yang mengalir ke Satker Setda Dompu sebesar Rp 300 juta
lebih. Yang mengambilnya pada saat itu tak lain adalah Bd alias Tt yang
menjabat sebagai Kasubag Rumah Tangga Setda Dompu. La’a mengaku, uang itu ia
pinjam dari bank. Semenjak dipinjam oleh Bd hingga sekarang ia mengalami
kesulitan untuk menebus bunga uang ke bank.
Terlebih lagi,
mereka membantah disebut sebagai rentenir. Mereka mengaku bukan pembunga uang
20 persen seperti yang disebut – sebut belakangan ini. Malah massa mengingatkan
pada wartawan media cetak dan eletronik untuk tidak lagi menyebutkan mereka
sebagai rentenir. “Kami bukan
rentenir, tapi kami
pemilik uang”, ujar massa.
Selama
berjam–jam melakukan aksi, kehadiran mereka tak diterima oleh Bupati Dompu.
Karena kecewa, merekapun membakar ban bekas. Sehingga nampak jelas asapnya
mengepul ke udara.
Lalu sekitar
pukul 15.00 wita, ketika massa tersebut tengah beristirahat sejenak. Tiba –
tiba beberapa butir batu diduga datang dari dalam halaman Pandopo. Lemparan itu
nyaris mengenai salah seorang anggota massa aksi. Namun, emosi massa dapat
diredam oleh aparat keamanan sehingga tak berbuntut panjang.
Massa berjanji
akan turun lagi pada Senin pekan depan sesuai dengan STTP yang telah
mereka ajukan di kepolisian. (SM.15)