Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Kinerja SKPD ‘Diganjar’ Rapor Merah

16 Februari 2012 | Kamis, Februari 16, 2012 WIB Last Updated 2012-02-16T00:12:31Z

Kota Bima, (SM).- Bertandang dan memeriksa kinerja sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), menjadi agenda tahunan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Selama lima hari kunjungan, anggota Komisi II DPRD Kota Bima menemukan banyak rapor merah.
Berangkat dari temuan tersebut, Komisi II menyimpulkan, rapor merah itu menjadi tolak ukur kinerja SKPD yang masih tidak profesional dan tak paham tugas pokok fungsi (Tupoksi). Kemudian meminta kepada Walikota Bima untuk kembali mengevaluasi kinerja pimpinan SKPD.
Ketua Komisi II DPRD Kota Bima, Taufik, HA Karim yang didampingi Alfian Indra Wirawan dan Rahmad, SE diruangannya menjelaskan, waktu lima hari mereka memeriksa dan mengevaluasi kinerja sejumlah SKPD, terutama mengenai ekonomi dan keuangan, seperti pada Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Daftar Penggunaan Anggaran (DPA), banyak ditemukan hal-hal yang tidak dijalankan dengan baik. “Banyak yang rapor merah, sepertinya mereka tidak paham dengan apa yang mestinya dilakukan,” ujar Taufik, Rabu kemarin.
Ditanya seperti apa saja kelalaian SKPD, duta PPP itu mencontohkan pada perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2011, ditemukan banyak capaian yang jauh dari target. Seperti halnya, pada Dinas Kebersihan, Perumahan dan Pemakaman, hanya mencapai 42 persen dari target Rp396 juta. Badan Lingkungan Hidup sama sekali tak ada masukan dari target Rp2,5 juta. Kemudian, Dinas Koperasi, Perindustiran dan Perdagangan hanya mencapai 9 persen dari target sebanyak Rp146 juta. Setda hanya dapat 41 persen dari target sebesar Rp455 juta.
Selanjutnya, Dinas Sosial mencapai 46 persen dari target sebanyak Rp12,5 juta. Bagian Ekonomi hanya mencapai Rp16 juta dari target sebanyak Rp125 juta. Lalu, Badan Kepegawaian hanya 3 persen dari target sebanyak Rp12 juta. “Jika kita lihat, 75 persen SKPD yang kita datangi, capaian PAD pada tahun 2011 lalu banyak yang dibawah 50 persen,” bebernya.
Menurutnya, hal tersebut menjadi bukti konkrit jika di sejumlah SKPD tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Di satu sisi, sejumlah SKPD meminta tambahan anggaran, namun tidak mampu memberikan kontribusi untuk pemasukan daerah. “Kepala SKPD ini saya lihat hanya bisa menghabiskan anggaran dan berfoya-foya. Mereka tidak bisa mengelolanya dengan baik dan benar,” tudingnya.
Tak hanya di SKPD, Tauifk melanjutkan, di bagian Sekretariat Dewan juga mereka periksa. Terutama pengelolaan keuangannya. “Tadi kita periksa mulai pukul 08.00 wita sampai pukul 12.00 wita. Hasilnya sama saja dengan SKPD lain yang kami datangi,” terangnya.
Hasil pemeriksaan itu, Taufik mengaku akan dibahas pada tingkat Komisi B. kemudian berlanjut penyampaiannya di paripurna. Setelah itu hasil dari Paripurna akan diserahkan ke Walikota Bima untuk secepatnya di evaluasi kinerja SKPD tersebut. “Kami juga meminta kepada Walikota Bima untuk menggeser saja kepala SKPD yang tidak produktif dan tak mampu bekerja dengan professional. Untuk apa dipertahankan kalau pekerjaannya begini-begini saja,” tegasnya. (SM.07)
×
Berita Terbaru Update