Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Headline

03 Februari 2012 | Jumat, Februari 03, 2012 WIB Last Updated 2012-02-03T09:52:41Z
Dokter Poli Anak PKM Mpunda Jarang Hadir
Bima, (SM).- Siapapun orang tua tentu akan kalut menunggu seorang petugas kesehatan yang tak kunjung tiba dengan kondisi anaknya dalam keadaan demam tinggi. Berjam-jam lamanya menunggu, namun petugas yang dinanti tak kunjung tiba. Hingga akhirnya orang tua kembali ke rumah dengan perasaan kecewa.

Demikian yang dialami Sri Anggriani, saat membawa anaknya yang sedang demam tinggi di Puskesmas Mpuda, Kamis kemarin, namun dokter di Poli anak tidak ada di ruangan. Ditunggu-tunggu, namun dokter yang dimaksud tidak menunjukan batang hidungnya. “Kami memang bukan pasien yang pertama. Ada juga orang tua lain yang lebih awal hadir, namun belum mendapatkan pelayanan,” ceritanya kepada koran ini.
Di depan ruangan Poli anak itu, dia yang didampingi suaminya tidak bisa berbuat banyak, demikian juga halnya ibu-ibu lain yang lebih awal menunggu. Hanya berharap dokter tersebut segera datang dan memeriksa anak mereka. “Saya sendiri sudah menunggu satu jam lebih. Belum lagi ibu-ibu lain yang datang lebih awal. Tentu menunggunya berjam-jam,” beber ibu muda yang tinggal di Kelurahan Sadia itu.
Karena tidak ada tanda-tanda dokter tersebut datang, dirinya pun berpikir untuk pulang saja. Dan memilih untuk membawanya ke tempat lain. “Saya sudah tidak kuat menunggu. Masa jam segini dokternya ga’ datang-datang,” sorotnya.
Tak hanya Sri, keluhan ini juga dilontarkan oleh Dewa, pria asal Rabadompu, kepada Koran ini dia mengaku, bukan baru-baru ini saja kehadiran dokter Poli Anak Puskemas Mpunda itu, tapi sudah sejak dulu. Sebulan yang lalu, dirinya pernah membawa anaknya yang juga sedang sakit. Namun tidak pernah mendapatkan pelayanan, justru dokter di samping ruangan Poli Anak itu yang melayani.
“Saya tidak datang sekali, tapi dua kali. Tapi tidak pernah diperiksa oleh dokter Poli Anak itu. Dokter Arif yang ada di ruangan sebelahnya yang memeriksa,” katanya.
Karena seringnya dokter itu membuat pasien menunggu, dirinya meminta kepada pemerintah untuk mengevaluasi kinerja dokter tersebut. Jika terus dibiarkan dan tidak diberi teguran, maka sikap dokter yang dimaksud tidak akan berubah. “Kalau tidak mau jadi pelayan dan mengobati orang, jangan jadi dokter,” keluhnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima, dr. H. Bachtiar yang ditanya tentang sikap bermalas-malasan bawahannya itu hanya menjawab dengan singkat. Dia akan coba menghubungi Kepala Puskesmas Mpunda. “Nanti saya hubungi dulu kepala Puskesmas nya,” ujar Bachtiar kemudian mematikan handphone nya. (SM.07)

×
Berita Terbaru Update