Kota Bima, (SM).- Siswi Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri (SMKN) 3 Kota Bima, Rabu kemarin kembali kesurupan. Kali ini, hanya
merasuki empat orang siswi. Seperti yang terjadi sebelumnya, siswi tiba-tiba
berteriak saat mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Pantauan Koran ini, setelah empat
siswi tersebut mulai kesurupan, saat itu juga dibawa oleh sejumlah temannya dan
guru-guru ke Mushollah. Saat kesurupan, siswi tersebut tak hanya berteriak dan
menangis, mereka juga mengeluarkan sumpah serapah dan memaki Kepala Sekolah
setempat.
Tak berselang lama, keempat siswi
tersebut sadar dan dipulangkan. Praktis, kejadian itu membuat konsentrasi KBM
terganggu. Bahkan sejumlah guru setempat harus direpotkan dengan adanya siswi
yang kesurupan itu.
Menurut Pembina UKS dan juga Guru
Bimbingan Konselin (BK) SMKN 3 Kota Bima, Nurhayati menjelaskan, siswa mulai
kesurupan sejak dua bulan lalu. Herannya, yang menjadi korban kesurupan adalah
siswi yang sama. "Kesurupan ini hampir tiap hari terjadi," ujarnya.
Dia tidak tahu pasti apa yang
menjadi penyebab munculnya kesurupan itu. Munculnya kalimat siswi yang
kesurupan lantaran penebangan pohon mahoni di belakang sekolah, diakuinya hanya
hal yang biasa saja. "Semua kembali ke tingkat keimanan kita
masing-masing. Jin dan manusia itu ciptaan Allah, massa kita kalah dengan
mereka," tuturnya.
Nurhayati mengaku, sudah berbagai
upaya dilakukan oleh sekolah. Bahkan memanggil orang tua murid dan memberikan
penjelasan terkait hal tersebut. "Kami kira, yang perlu dilakukan kini
bagaimana memperkuat iman masing-masing murid, juga dibantu oleh orang tua
murid. Kerjasama antara guru dan orang tua murid sangat kita butuhkan saat
ini," katanya.
Untuk mengantispasinya, lanjut Nurhayati,
sekolah sudah mengajarkan do'a tolak bala ke seluruh siswa. Saat ada yang
kesurupan, pihaknya pun kerap kali memanggil ustadz untuk memberikan rukyah.
“Sekarang tinggal memperkuat iman siswi, bila perlu dibantu oleh orang tua
siswi di rumah," tambahnya. (SM.07)