Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

BEM STAIM Minta Pemkot dan Aparat Mengusut Kasus Amoral

09 Februari 2012 | Kamis, Februari 09, 2012 WIB Last Updated 2012-02-09T03:15:59Z

Kota Bima, (SM).- Menyikapi isu amoral akhir-akhir ini yang mengeliat di Kota Bima yang menciderai daerah Bima yang dikenal dengan nilai –nilai religiusnya, perlu untuk disikapi secara serius oleh Pemerintah Kota Bima. Karena perilaku amoral tersebut tidak saja dilakukan oleh masyarakat biasa tapi sudah beralih dilakukan oleh aktor-aktor pendidik dan penegak kebaikan mulai dari seorang pengajar, sampai penegak hukum.
Untuk itu, Pemerintah Kota Bima dan aparat kepolisian jangan menutup mata dan santai menyikapi kasus amoral seperti itu, tetapi harus tegas memberikan hukuman seberat-beratnya sesuai hukum yang berlaku.
“Bila perlu guru dan polisi yang tidak tahu malu itu segera dipecat, dipecat dan dipecat karena mencoreng nama baik instansi guru dan kepolisian, juga bangsa ini”, pinta Amirullah, Presiden Mahasiswa STAI Muhammadiyah Bima, dalam pres releasenya, Rabu kemarin.   

Kata dia, kejadian demi kejadian sebagaimana dilansir Suara Mandiri beberapa hari lalu, seperti seorang guru SD yang tega merampas kegadisan siswinya, kemudian kasus seorang polisi tertangkap basah ketika berduaan dengan seorang perempuan dan terindikasi melakukan perzinahan, serta kasus lain yang tak terungkap adalah peristiwa yang memilukan bagi daerah dan bangsa ini.“Orang yang mesti dijadikan teladan dan melakukan penegakan hukum justru bersanding dengan kelakuan bejat yang amoral dan tidak berperikemanusiaan”, sorotnya.
Secara pribadi dan kelembagaan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STAI Muhammadiyah Bima mengutuk perilaku bejat yang dilakukan oleh guru dan aparat kepolisian yang terjadi di Kota Bima. Dan meminta Pemerintah Kota Bima dan apar kepolisian untuk mengusut tuntas kejadian amoral yang terjadi di lingkup Kota Bima. “Kami tetap mengawal proses penyelesaian beberapa kasus amoral yang ada di lingkup Kota Bima. Karena daerah dan bangsa ini mesti dibangun dari pondasi bangunan moral yang kuat”, ungkapnya.
Lanjutnya, hanya ada dua pilihan memperbaiki daerah ini sehingga menjadi daerah yang moralis dan diridhoi Allah SWT. Pertama, pemerintah dan penegak hukum harus segera mengambil langkah tegas dan berikhtiar untuk menyelesaikan kasus amoral yang terus terjadi di daerah ini. terus menyuarakan dan menggalakan kegiatan yang menunjang perbaikan karakter generasi.
“Kalau tidak, kita hanya punya pilihan kedua. Yakni kita hanya jadi penonton yang hanya berkomentar dan berapologi”, tandas Amirullah. (SM.04)
×
Berita Terbaru Update