Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Aksi Penanaman Pisang di Monta, Berakhir

07 Februari 2012 | Selasa, Februari 07, 2012 WIB Last Updated 2012-02-06T23:22:48Z

            Bima. (SM).- Camat Monta Drs Nurdin mengaku, aksi tanam pisang di tengah jalan oleh Solidaritas Masyarakat Monta Dalam Sabtu (4/2) sudah berakhir. Bahkan pohon pisang yang ditanam sudah dicabut, arus transportasi dari dan ke wilayah Monta Dalam sudah normal kembali.
 “Alhamndulillah, para demonstran sudah membuka blockade jalan. Masyarakat pengguna jalan sudah bisa menggunakan jalan sebagaimana biasanya. Sudah normal kembali, kok” ujar Nurdin, Senin (6/2) kemarin di Paruga Nae, saat pelantikan pejabat structural lingkup Pemkab Bima.
Lanjutnya, dengan adanya tuntutan warga Monta Dalam, pihak pemerintah cukup respon. Sehingga pada Selasa (hari ini. Red) perwakilan masyarakat Monta Dalam akan hearing dengan panitia anggaran eksekutif. “Besok akan hearing dengan panitia anggaran,” ujar Nurdin.

Para pendemo sudah diajak untuk menghadap Kadis, namun di tolak dan memaksa dirinya untuk menandatangani pernyataan kepastian pelaksanaan pengaspalan jalan dari cabang Wilamaci hingga Tolotangga. Jalan itu, panjangnya mencapai 10 km. pemerintah kecamatan tidak memiliki kewenangan untuk menentukan kepastian pelaksanan pengaspalan itu. “Camat hanya memfasilitasi saja,” tandas Nurdin.
Aksi penanaman pohon, sangat di sayangkannya. Sebelum aksi tanam pohon di jalan, dirinya sangat mengharapkan adanya dialog lebih awal. Namun, masyarakat Monta dalam tak pernah mengajak pemerintah kecamatan untuk berdialog.
Menurutnya, penyaluran aspirasi ada wadahnya. Bisa melalui wakil rakyat yang ada di legislative, bisa juga dengan melakukan hearing terlebih dahulu. Penanaman pohon pisang di tengah jalan, dapat menganggu arus trasportasi. Para pengguna jalan akan terganggu, seperti, pengiriman pupuk yang seharusnya sampai jam 10 pagi.
Akibat di blokir, maka penyluran pupuk terhambat. Hal itu, dapat mengganggu para petani yang butuh pupuk. “Saya mengajak seluruh elemen masyarakat, kalau ada persoalan, mari kita bicarakan secara kekeluargaan. Janganlah melakukan aksi blokir jalan yang dapat mengganggu arus trasportasi sehingga merugikan orang lain,” harap Nurdin. (SM.12)
×
Berita Terbaru Update