Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Polri Diminta Usut Tuntas Pelaku Pembakaran

30 Januari 2012 | Senin, Januari 30, 2012 WIB Last Updated 2012-01-30T01:06:00Z

Bima, (SM).- Bupati Bima H. Ferry Zulkarnain, ST secara tegas meminta Polri menuntaskan kasus pengerusakan dan pembakaran Kantor Pemerintah Kabupaten Bima. Demikian dikatakan Bupati Ferry d ihadapan Sekda Provinsi NTB, Kapolda NTB dan Danrem Wira Bhakti pada pertemuan Jum’at pagi (27/1) di ruangan VIP Bandara Sultan M. Salahuddin Bima.
Melalui Kabag Humas dan Protokol, Drs Aris Gunawan dalam siaran persnya, Bupati Ferry sangat berharap Polri mampu mengusut tuntas orang-orang yang terlibat. Bila perlu Koordinator Lapangan (Korlap) harus dimintai pertanggung jawaban. Apalagi, semua punya rekaman sebagai bukti untuk tindakan penyelidikan kasus anarkis ini.

Pada kesempatan tersebut, Sekda Provinsi NTB H. Muhammad Nur, SH, MH yang mendapatkan tugas khusus dari Gubernur NTB, menjelaskan pokok pertemuan tersebut yaitu, membicarakan solusi terbaik untuk merespon dinamika yang terjadi.
“Pertemuan itu juga dimaksudkan untuk mendapatkan progres dan laporan langsung dan kronologi, serta solusi apa yang paling tepat dinamika yang kurang produktif, dan meninjau objek yang jadi sasaran”, jelasnya.
Bupati dalam penjelasannya menyatakan, untuk membahas solusi terkait aksi anarkis, sebelumnya telah  dilakukan pertemuan dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD). Sebelum peristiwa terjadi, pemerintah bersama FKPD sudah melakukan rapat koordinasi untuk mengatisipasi hal yang terjadi. Namun, masalah ini diluar dugaan, sebab massa begitu banyak. “Pihak kepolisian pun tidak mampu membentengi massa yang begitu banyak”, ungkap Bupati.
Bupati juga menepis tudingan bahwa pemerintahan lumpuh total. "Aktifitas pemerintahan tetap berjalan sebagaimana mestinya. Jadi, tidak benar kalau pelayanan pemerintah lumpuh total" tegas Ferry Zulkarnain, ST di hadapan Sekda Provinsi NTB, Kapolda dan Danrem.
Terkait kronologis, Wakil Bupati Bima H. Syafruddin, M.Pd menjelaskan, peristiwa pembakaran dimuali adanya unjuk rasa yang berawal dari kedatangan massa dari Kecamatan Lambu dan Sape,  sehingga tepat pukul 14.05 terjadi pembakaran.
Wabup juga menjelaskan, saat ini masih dilakukan inventarisasi kerugian aset pemerintah, ”kami masih terus mendata semua kerugian”, jelas Syafrudin. (SM.02)
×
Berita Terbaru Update