Bima, (SM).- Kapolda NTB Brigjen Arief Wahcyunadi berjanji tidak akan melakukan penyisiran di Kecamatan Lambu mengambil kembali 50 orang tahanan yang diambil massa pendemo di Rumah Tahanan (Rutan) Bima. Hal itu disampaikannya pada sejumlah wartawan di halaman Mapolres Bima Kota, Sabtu (28/1.
Namun Kapolda enggan menjawab pertanyaan wartawan atas
terus dilakukan penambahan jumlah personil Polri. “Memang kami ada menambah
jumlah personil yang mencapai 800-an orang”, akuinya.
Tetapi
kata Arif, jumlah personil tersebut, bukan untuk melakukan penyisiran. Tetapi
personil ditambah, untuk langkah menciptakan kondusifitas daerah setelah
terjadinya aksi pembakaran kantor Bupati dan pengambilan tahanan.
Kapolda menepis jumlah tahanan yang dikeluarkan pendemo di
Rutan Bima. “Jumlahnya bukan 52 orang, tetapi hanya 50 orang saja,”
tepisnya.
Menurut dia, pihaknya tetap menghimbau pada 50 orang
tahanan agar sadar menyerahkan diri pada pihak Kepolisian dalam rangka
penegakkan hukum. “Kami himbau warga agar menyerahkan diri untuk kepastian
hukum,” himbaunya.
Menjawab sampai kapan Polisi tetap melakukan himbauan,
Kapolda mengaku hal tersebut akan tetap dilakukan pihaknya, sampai masyarakat
sadar mau menyerahkan diri pada pihak Polisi maupun keamanan lainnya.
Seandainya masyarakat tidak kunjung sadar untuk menyerahkan
diri lantas sikap Polisi selanjutnya dalam rangka penegakkan hukum? Kapolda
enggan memberikan kepastiannya. Kapolda hanya tersenyum menjawab pertanyaan
wartawan tersebut. (SM 06)