Bima, (SM).- Antisipasi munculnya isu
penyisiran mengambil kembali 52 orang tahanan yang dikeluarkan oleh massa, warga Kecamatan
Lambu siaga. Bahkan untuk menghindari hal itu terjadi, warga setempat masih
melakukan pemblokiran jalan untuk masuk wilayah tersebut.
Setelah terjadi pengerusakan dan
pembakaran kantor Bupati Bima, Kamis (26/1), warga masih terus melakukan
penjagaan. Jam malam untuk mengantisipasi penyisiran, diberlakukan. Sementara
jalur yang ada di Kecamatan Lambu pun hingga Sabtu sore (28/1) masih diblokade
warga.
Pengguna jalan pun terpaksa harus
melewati gang-gang desa. Itu pun hanya diberikan sedikit celah agar kendaraan
roda dua bisa melewatinya.
Juru bicara Front Rakyat Anti
Tambang (FRAT), Mulyadin mengatakan, siaganya warga Lambu menyusul adanya kabar
Densus 88 akan berada di Lambu dan melakukan penyisiran. Praktis, warga tidak
tidur dan terus melakukan penjagaan. "Mendengar kabar itu, semua warga
siaga di depan jalan raya”, ungkapnya.
Mulyadin mengaku, kini warga
Lambu meminta kepada Polisi untuk menghapus Daftar Pencarian Orang (DPO)
terhadap 52 orang tahanan yang dijemput di LP Bima, sehingga tak lagi ada warga
Lambu yang diresahkan dengan persoalan itu.
Dirinya belum bisa memastikan
kapan blokade jalan dibuka kembali, karena semua kebijakan harus lebih awal
dibicarakan dengan seluruh warga Lambu. (SM.07)