Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Pipa Bocor, Kendala Utama PDAM

15 Desember 2010 | Rabu, Desember 15, 2010 WIB Last Updated 2010-12-15T01:53:56Z
Bima, (SM).- Kebocoran pipa menjadi kendala utama capaian hasil usaha dan produk air minum pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bima. Tingkat kebocorannya, mencapai 40 persen dari keseluruhan jumlah pipa penyalur tersier.
Direktur utama PDAM Bima, H Ramli HI pada Suara Mandiri, Selasa (14/12) di ruang kerjanya, menjelaskan, kendala utama tersebut menjadi salah satu penyebab capaian hasil perusahaan daerah Kabupaten Bima. Dibanding tahun sebelumnya, pada tahun 2010 PDAM Bima mengalami peningkatan hasil produksi, dipengaruhi operasi air minum pada mesin di Pela Parado Bima serta adanya pipa distribusi yang baru dioperasikan yang memberikan kontribusi penambahan sebanyak Rp500 per kubik.
Kendala lain yang dihadapi perusahaan daerah yang dipimpinnya, tingkat kehilangan air yang dilami setiap cabang produksi. Sebabnya, sejumlah pipa yang dimiliki dan dioperasikan tersebut telah melewati jangka penggunaan alias sudah tua.

“Rata-rata umur pipa yang terpakai selama ini, sudah hampir 20 tahun lamanya, “ujar Ramli. Lanjutnya, sementara biaya pemeliharaan atas infrastrukutr utama tersebut, masih minim anggaran. Sementara ini, kata dia, biaya operasional dan biaya pemeliharaan yang diperoleh perusahaan tersebut, bersumber dari ABPN, APBD Propinsi dan APBD Kabupaten Bima.
Jika tingkat kebocoran pipa dan tingkat kehilangan air, ujarnya, dapat diminimalisir hingga 20 porsen setiap tahunnya, tidak menutup kemungkinan, hasil usaha yang di peroleh PDAM dapat diproyeksikan, mengalami keuntungan yang siginifikan, dirunut dari biaya operasional pertahunnya.
Dilain pihak, jelas Ramli, kebutuhan pasokan air minum di wilayah Kota , masih tidak mencukupi. Disisi lain, keberadaan sumber air utama yang ada di wilayah Kelurahan Nungga Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima, mesti dibagi penggunaannya dengan masyarakat petani, untuk irigasi pertaniannya.
Sementara titik air lain yang ada di sumur bor wilayah Kota pun belum dapat memenuhi standar kebutuhan air diwilayah tersebut. Sebabnya, debit air yang disuplay dari sejumlah titik pengeboran dimaksud, hanya berkisar 40 liter perdetiknya.
Hal-hal itulah yang selalu menjadi kendala capaian hasil usaha di PDAM Bima, ujarnya. Untuk itu, jelasnya, kedepan akan melakukan berbagai terobosan yang mebawah kemajuan yang signifikan pada perusahaan daerah tersebut. (SM.08)          
×
Berita Terbaru Update