Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

SMPN 1 Kota Bima Gelar Lomba Cerita Berbahasa Inggris

01 November 2010 | Senin, November 01, 2010 WIB Last Updated 2010-10-31T22:37:32Z
Kota Bima, (SM).- SMPN 1 Kota Bima terus melakukan upaya terobosan untuk meningkatkan kompetensi siswa. Potensi kemampuan siswa terus diasah untuk bisa bersaing pada tingkat yang lebih tinggi. Outputnya, melahirkan siswa yang berkualitas baik tingkat lokal maupun nasional. Untuk mewujudkan itu, Sabtu (30/10), SMPN 1 Kota Bima menggelar lomba cerita berbahasa Inggris (Story Telling) tingkat SMPN/MTsN se-Kota Bima.
Kepala SMPN 1 Kota Bima, Abdul Karim, SPd, MPd saat ditemui di salah satu ruangan tempat penyelenggaraan lomba tersebut mengatakan, lomba yang dihelat hanya sehari tersebut bertujuan mempersiapkan siswa untuk ajang yang lebih tinggi di tingkat Provinsi yang akan digelar sekitar bulan April 2011 mendatang. “Ini dipersiapkan untuk cari potensi yang akan berkompetisi pada tingkat regional”, ujarnya.
Lomba Story Telling ini, lanjut Kepala Sekolah berprestasi tersebut, diikuti oleh sembilan SMPN dan MTsN di Kota Bima. Diantaranya, SMPN 1 Kota Bima sebanyak 11 orang siswa, SMPN 2 dan SMPN 3 Kota Bima masing-masing sebanyak lima orang siswa, empat orang siswa SMPN 4 Kota Bima, SMPN 9 Kota Bima sebanyak tiga orang, dua orang siswa dari SMPN 14 Kota Bima, dari SMPN 7 Kota Bima hanya diikuti oleh satu orang, SMPN 11 Kota Bima satu orang siswa, MTsN Padolo Bima sebanyak lima orang dan lima orang dari MTsN Raba.
“Jumlah peserta yang ikut sebanyak 54 orang siswa. Sedangkan SMPN yang tidak sempat mengikuti lomba ini yakni, SMPN 10, SMPN 6, SMPN 12 dan SMPN 13 Kota Bima”, terangnya.
Kata dia, lomba tersebut hanya diperuntukan untuk siswa kelas I dan II saja, dengan materi cerita yang sudah dipersiapkan oleh panitia sebanyak 6 materi yakni Seven at the blow, the fairy cra, the honeit wood cutter, the singing turtle, philemon ard dancis, Cinderella.
“Siswa memang sejak awal dihimbau untuk mempelajari semua enam cerita tersebut, karena enam materi ini akan diundi. Yang keluar, maka itulah yang akan diceritakan selama 10 menit”, katanya.
Untuk juri, diakui Karim, pihaknya memilih empat orang juri dari sekolah yang jarang mendapatkan prestasi. Ini dilakukan agar menghindari KKN pada saat penetapan juara. “Jika kita ambil juri dari sekolah yang berprestasi, maka akan ada potensi untuk dilakukannya prioritas memenangkan pihak sekolahnya”, terang Karim.
Ia menambahkan, dari semua yang ikut, akhirnya akan ditetapkan sebanyak sepuluh orang peserta. Dari sepuluh orang itu, akan ditetapkan lagi sebanyak tiga orang untuk dipersiapkan mengikuti lomba di tingkat provinsi. (SM.07)
×
Berita Terbaru Update