Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Penambang di So Mpori Lembo Berangsur Sepi

01 November 2010 | Senin, November 01, 2010 WIB Last Updated 2010-10-31T22:53:47Z
Kota Bima, (SM).- Aktifitas penambang logam mulia di So Mpori Lembo Kelurahan Kodo Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima, berangasur sepi. Ratusan Penambang yang saban hari terus mengeruk bebatuan dan tanah yang ditengarai mengandung emas itu, kini sudah tidak nampak seperti beberapa waktu yang lalu.
Pantauan koran ini, Sabtu (30/10) di watasan So Mpori Lembo, hanya tersisa secuil penambang yang melakukan aktifitas mengais bebatuan di sepanjang lokasi. Dari beberapa penambang yang ditemui di lokasi menuturkan, sejumlah penambang lain mengaku putus asa dan merasa tidak adanya kejelasan akan adanya kandungan emas di So itu.
Salah seorang warga yang tidak ingin dikorankan namanya, mengaku terus melakukan penggalian, meski sejumlah besar penambang lainnya sudah menghentikan aktifitas, karena berharap di lokasi tersebut, memang betul ada kandungan emasnya. Kata sumber tersebut, apapun yang dilakukan pasti ada hasilnya. “Mesti bersabar dan tekun, jangan cepat putus asa”, ujarnya. 
Salah seorang penambang, M.Said (50) warga Kodo mengaku, untuk sementara dirinya menghentikan aktifitasnya mengumpulkan bebatuan, sembari menunggu kepastian dan kebenaran adanya kandungan emas pada bebatauan dimaskud. “Puluhan karung yang terkumpul di rumahnya masih menumpuk, dan tidak jelas akan diapakan”, ujarnya.
Hal yang sama diakui sejumlah penambang lainnya. Kata mereka, percuma saja terus melakukan penggalian, sementara kepastian adanya kandungan emas hasil penggalian yang dilakukan saja, masih terkatung-katung. Selama ini kata mereka, penggalian dan semangat mengais rezeki di so Mpori Lembo, hanya berdasar kata orang saja.
Sanusi (49), warga Kodo pada koran ini mengaku telah memiliki puluhan karung bebatuan dari hasil galian bersama keluarganya. Sekarang katanya, ditumpuk di kolong rumahnya (rumah panggung). “Saya tidak tahu harus diapakan bebatuan itu. Memastikan ada kandungan saja, susah. Apalagi harus meneruskan penggalian”, pasrahnya.
Kini tinggal beberapa orang saja yang terus melakukan penggalian. Itupun yang masih berharap akan dibeli orang tertentu.
Praktisnya, di beberapa titik di lokasi pertambangan rakyat, terlihat lubang berdiameter bervariasi, macam kubangan yang kedalamannya setinggi lutut orang dewasa. Tanah berwarna merah layaknya tanah di pegunungan manapun, yang diduga memiliki kandugan emas itu, telah menyisahkan misteri akan kebenaran kandungannya. (SM.08)
×
Berita Terbaru Update