Bima, (SM).- Padam dan tak berfungsinya lampu jalan dan lampu hias serta lampu taman di beberapa titik di wilayah Kabupaten Bima, merupakan tanggung jawab penuh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima. Ratusan juta biaya pengadaan dan pemeliharaan lampu jalan dan lampu hias yang dikelola Bagian Umum, mestinya dipergunakan sebaik mungkin. Jangan hanya bisa memproyeknisasi, tetapi tidak mampu merawat dan memelihara.
Nada kesal itu, terlontar dari Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Bima, Ir.Rajiman H.Idrus, Selasa (22/11) mengomentari begitu banyaknya lampu jalan dan lampu hias yang sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Ia bertanya, anggaran setiap tahun sebesar Rp 15 juta tersebut, digunakan untuk apa, kalau itu sebagai dana perawatan sejumlah lampu-lampu, lalu kenapa tidak berfungsi layaknya.
Sementara di sisi lain, pemasukan daerah (PAD) dari Pajak Penerang Jalan (PPJ) 10 persen dari total penggunaan KWH yang disetorkan PT PLN Persero Cabang Bima, mencapai miliaran rupiah. Pemasukan daerah yang bersumber dari pelanggan (rakyat) listrik itu, mestinya dibarengi dengan bentuk pelayanan prima dari pemerintah. Dengan kompensasi setaip lampu jalan, lampu taman dan lampu hias, mestinya dinyalahkan. “Kalaupun ada lampu yang rusak (mati), segera diperbaiki. Kan ada anggaran pemeliharaan”, ungkapnya.
Ia menuding, proyek pengadaan lampu jalan, taman dan lampu hias, sesungguhnya proyek mubazir dan kurang menyentuh hajat hidup masyarakat banyak. Sebaiknya, kata Rajiman, anggaran pengadaan dan pemeliharaan infrastruktur tersebut diarahkan pada program ekonomi produktif yang menyentuh langsung kesejahteraan masyarakat, ketimbang membuang-buang anggaran yang tidak jelas keberuntukannya.
Khusus untuk lampu jalan, ia menegaskan, pemerintah agar segera memperbaikinya karena keberadaan lampu tersebut, sangat vital dan dibutuhkan sekali, utamanya bagi pengedara. Karena penyebab kecelakaan laluintas di jalan raya, salah satunya dikarenakan lampu jalan yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. (SM.08)
