Bima. (SM).- Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Sultan Abdul Kahir (STAIS) Bima, kembali turun jalan untuk melakukan orasi. Aksi mahasiswa yang menumpang di SMPN 3 Woha itu sempat memacetkan arus lalulintas dari dan ke Bima hingga sepanjang 1 kilometer.
Dalam orasinya, mahasiswa menuntut percepatan proses pembangunan gedung STAIS Bima. Selain itu, mereka menuntut agar Yayasan melakukan reshufle struktur kelembagaan mulai dari Ketua hingga jajaran bawah. Tuntutan ketiga, mereka meminta kejelasan legalitas kampus dan kejelasan kampus tempat beraviliasi STAIS dan hasil kerjasama (MoU) agar di copy untuk BEM.
Demo mahasiswa STAIS, sempat memacetkan arus lalulintas. Setelah anggota Dalmas Polres Bima tiba di lokasi aksi, mahasiswa dihalau masuk kampus. Aksi anggota Dalmas dilayani dengan lemparan batu oleh Mahasiswa, pengejaran oleh anggota Dalmas sampai pintu masuk kampus.
Aparat tidak berani masuk, aksi lemparanpun berhenti. Tidak ada korban baik terhadap anggota Dalmas maupun mahasiswa dalam insiden yang sempat merepotkan aparat kepolisian. “Bila tuntutan kami tak dipenuhi dalam tempo 7 x 24 jam, proses hukum harus ditempuh,” ujar Syamsudin Ketua BEM STAIS. (SM.12)