Bima, (SM).- Lampu jalan maupun lampu hias yang dipasang di pelosok desa dan kecamatan di Kabupaten Bima saat ini dalam kondisi padam total. Ironisnya, dana pemeliharaan rutin setiap tahun tetap mengalir dan lancar.
Informasinya, setiap tahun dalam APBD Kabupaten Bima mulai tahun 2007 silam telah dialokasikan khusus anggaran untuk biaya pemeliharaan lampu jalan dan lampu hias senilai Rp15 juta. Dana dimaksud mulai dialokasikan sejak program lampu hias diadakan.
Dalam APBD Kabupaten Bima tahun 2006 dan 2007, pemerintah mengalokasikan dana mencapai miliaran rupiah untuk pengadaan lampu jalan dan lampu hias. Dalam MoU dengan PT.PLN Cabang Bima, pemerintah mengeluarkan dana puluhan juta untuk kontrak daya listrik.
Sayangnya, pantauan koran ini di beberapa tempat, lampu jalan, lampu hias maupun lampu taman nyaris tidak berfungsi sebagai penerang jalan. Lampu-lampu dimaksud hanya berfungsi beberapa bulan setelah dipasang. Kini hanya jadi penghias jalan protokol.
Wakapolres Bima , Kompol Dwi Wahyudi mengatakan, dengan kondisi lampu jalan yang padam, tak heran kecelakaan lalu lintas khusus di wilayah hukum Polres Bima jumlahnya meningkat. Kejadian itu salah satunya disebabkan sangat minimnya penerangan jalan, terutama jalan protokol Bandara menuju ke Kabupaten Dompu.
“Semakin halusnya jalan, semakin meningkat angka kecelakaan. Sekitar 75 persen korban yang meninggal. Salah satunya disebabkan minimnya rambu-rambu lalulintas dan tidak adanya penerangan jalan seperti dari cabang Talabiu menuju Bolo”, ungkapnya saat hearing dengan komisi I DPRD Kabupaten Bima, kemarin.
Sekretaris Daerah (Sekda) Bima, H.Masykur H.MS yang dikonfirmasi di ruang kerjanya mengakui dalam setiap tahunnya tetap dialokasikan dana khusus untuk biaya pemeliharaan lampu jalan dan lampu hias. “Kalau tidak salah jumlahnya 15 juta”, ujarnya.
Menyinggung kondisi lampu jalan dan lampu hias yang nyaris tidak ada yang berfungsi seperti di Kecamatan Sape, Wawo, Langgudu, Lambu, Woha, Belo, Palibelo maupun Bolo, Sekda mengaku tetap dilakukan pemeliharaan. “Ada balon yang mati, tetap kita ganti sebagiannya. Sebagiannya lagi memang ada gangguan tehniks”, tampiknya. (SM.06)
