Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Delapan Tahun TKW asal Dompu tak Ada Kabar

24 November 2010 | Rabu, November 24, 2010 WIB Last Updated 2010-11-23T23:55:05Z
Dompu, (SM). Kasus memilukan TKW asal Dompu rupanya bukan hanya dialami Sumiati dan Dahlia yang disiksa majikan serta meregang nyawa akibat kecelakaan kerja di Saudi Araibi. Nasib yang hampir sama juga dialami Junari (23) asal Dusun Rasanae Desa Baka Jaya Kecamatan Woja yang bekerja sebagai pembatu rumah tangga (PRT) di negara jiran Malaysia.
Selama hampir delapan tahun ini tidak ada kabar beritanya. Selama itu pula orang tua bungsu dari tiga bersaudara tersebut menantikan kabar beritanya. Tidak itu saja, rekan satu kampungnya Supriati (24) yang sama-sama berangkat dengannya, meskipun sempat pulang setelah berkerja selama dua tahun, namun kini nasibnya juga hampir sama.
Orang tua Junari, Samsul dan Hafsah menuturkan, pada pertengahan November tahun 2003 silam putri kesayangannya tiba-tiba meminta ijin bekerja sebagai PRT di Malaysia. Meskipun pada saat itu Junari baru duduk di kelas II SMAN 1 Woja, namun dengan harapan agar bisa memperbaiki nasib, kedua orang tuanya yang berprofesi sebagai petani ini mengijinkan anaknya menjadi TKW.
Anehnya, kata Samsul yang terus didampingi isterinya Hafsah, tidak ada persiapan khusus yang dilakukan anaknya pada saat hendak meninggalkan rumah. Ia hanya mengemas pakaiannya menggunakan kantong plastik seadanya. Kepergiannya itupun diajak oleh rakannya. “Begitu dia (Junari, red) meminta ijin bekerja di Malaysia, kami langsung setuju. Herannya, pada saat itu dia langsung berangkat dengan mengemas pakaian hanya menggunakan plastik saja”, tutur Samsul.
Masih menurut kedua orang tuanya, sekitar tiga bulan setelah bekerja di salah satu kediaman warga Tinghoa di negara bagian Selangor-Malaysia, putri kesayangannya sempat mengirim surat. Dalam suratnya ia mengabarkan rasa senang bekerja pada majikannya. Juga diberitahukan bahwa ia digaji tetap tiap bulan. Namun masih disimpan majikan, dan akan dibayarkan dalam waktu enam bulan. “Dalam suratnya dia juga berharap agar kami tetap hidup rukun“, kilah Hafsah sambil mengenang putrinya yang hampir delapan tahun dirindukannya.
Menurut Samsul dan Hafsah, selama tidak ada kabar dari anaknya, mereka terus berupaya dengan segala cara. Baik dengan menghubungi beberapa warga Dompu yang bekerja di Malaysia untuk mendatangi alamat yang tertulis dalam surat yang dikirim. Namun majikan tempat ia bekerja tersebut menyatakan bahwa putrinya telah keluar dari tempat itu. Mereka pun berkali-kali menggunakan jasa orang pintar guna melacak keberadannya atau memastikan apakah putri kesayangannya masih hidup atau sudah meninggal dunia.
Bahkan, katanya, ia berkali kali mendatangi kediaman Kaharuddin di Kelurahan Karijawa Kecamatan Dompu yang diketahui sebagai agen PJTKI dengan bendera PT Amira Prima yang memberangkatkan putrinya. Namun hasilnya nihil, karena yang bersangkutan tidak dapat ditemui.
Untungnya, pada suatu saat Hafsah kebetulan melihat keberadaan Kaharuddin yang sedang duduk santai di rumah salah seorang warga Baka Jaya. Saat itu juga ia menanyakan kabar putrinya. Akibat tidak ada jawaban yang memuaskan, ia bahkan sempat menyandera pria yang menyebabkan ia terus merisaukan nasib putrinya di kediamannya.
“Dulu saya sempat ketemu dengan yang namanya Kaharuddin itu. Ia bahkan saya seret ke rumah dan saya sandera. Tapi ia hanya berjanji akan bantu mencari kebaradaan anak saya”, sesal Hafsah yang belakangan mengetahui pria yang juga berdomisili di Mataram itu kini kabarnya sudah berada di Jayapura-Papua.
Pasutri yang berprofesi sebagai petani ini berharap Pemerintah Indonesia maupun Pemkab Dompu dapat membantu memfasilitasi agar buah hatinya yang telah meninggalkan rumah delapan tahun silam untuk bekerja sebagai TKW di Malaysia dapat diketahui keberadaannya. Saat sekarang mereka mengaku sudah pasrah terhadap nasib, karena segala upaya telah dilakukan. Seperti berkali-kali dicoba mendatangi alamat surat yang ia kirim, dan dengan cara meminta bantuan oarng pintar. “Kami sudah pasrah, segala upaya telah kami lakukan. Saat ini hanya bantuan pemerintah yang kami harapkan”, tandasnya. (SM.14)
×
Berita Terbaru Update