Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Hari Guru, Siswa Hadiahkan Guru dengan Tulisan

25 November 2010 | Kamis, November 25, 2010 WIB Last Updated 2010-11-24T23:56:03Z
Kota Bima, (SM).- Memperingati hari guru ke-65, SMPN 02 Kota Bima coba mengemas pemberian hadiah kepada guru yang lebih bersifat edukatif. Jika tahun-tahun sebelumnya siswa memberikan hadiah kepada guru berupa kembang dan bunga, kini siswa diarahkan pada tulisan. Tujuannya selain mengetahui ungkapan perasaan siswa kepada guru yang telah membina dan mengajarnya, juga membina siswa untuk belajar mengarang dan menulis.
Pengawas Pendidikan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Bima, Drs. Syahruman, MSi saat ditemui di SDN 02 Kota Bima mengatakan, ide tersebut berangkat dari kepala sekolah setempat, yang menginginkan sesuatu yang berbeda pada hari peringatan guru itu. Kemasan ucapan terima kasih, tidak semata-mata dalam bentuk bunga dan kembang serta jajan, melainkan lebih pada nilai edukatif. “Ini memang arahan dari Kepala sekolah setempat dalam membina siswa dalam peringatan hari guru,” ujarnya.
Cara ucapan terimakasih kepada guru tersebut, lanjutnya, dinilai lebih mendidik, karena bentuknya mampu menumbuhkembangkan kreatifitas dan perasaan siswa melalui tulisan. Jika sudah dimulai dengan hal tersebut, maka pada tahun mendatang, akan menjadi kompetisi bagi seluruh siswa yang lain untuk menuangkan perasaannya pada tulisan.
Di tempat yang sama, Kepala SDN 02 Kota Bima, Drs. M. Yusuf Ikhsan mengatakan, di sekolahnya, sudah menjadi kebiasaan siswa dan alumni memberikan hadiah berupa bunga dan kembang. “Siswa di sini selain memberikan bunga dan kembang, juga menghias ruangan kelas masing-masing. Alumni SDN ini juga akan datang sekedar temu kangen dan mengucapkan terimakasih,” terangnya.
Kata dia, kini caranya pemberian ucapan terimakasih untuk siswa kita arahkan ke sesuatu yang berbeda, yakni lewat tulisan. “Kita bukannya tidak senang dengan pemberian siswa berupa kembang dan bunga, akan lebih senang juga jika siswa bisa memberikan tulisan tentang perasaannya setelah kita bina dan transformasikan ilmu pengetahuan,” terangnya.
Lanjut dia, siswa yang diarahkan untuk menulis karangan pada hari guru tersebut, hanya dimulai dari kelas III hingga kelas VI saja. “Kita mulai dari kelas III saja dulu, karena kelas I dan II masih belum mampu mengembangkan perasaannya dalam bentuk tulisan,” terangnya.
Di ruangan yang berbeda, Ni Putu Leoni Utami siswa kelas VI sedang sibuk menulis karangan untuk guru yang diidolakannya. Saat di tanya, dia menulis untuk gurunya yang bernama Elkacen Haryobi (M. Lutfi). Menurut dia, cara mengajar guru yang diidolakannya tersebut sangat bagus dan bijaksana, sehingga tidak susah untuk memahaminya. “Saya berencana akan menyerahkan tulisan ini ke Pak Lutfi besok (hari ini,red),” ujarnya.
Begitu juga dengan Risca Yuniar Alfianti, dia mengaku menulis perasaan senangnya karena telah diajarkan dengan baik oleh Laksminingsih, ibu guru yang diidokannya. “Saya suka diajarkan oleh Ibu guru Laksminingsih, dia itu baik dan selalu mengajar dengan penuh santun”, ungkapnya. (SM.07)
×
Berita Terbaru Update