Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Gedung Lantai Dua SMAN 1 Woha, Ambruk

02 November 2010 | Selasa, November 02, 2010 WIB Last Updated 2010-11-02T03:46:39Z
Bima, (SM).- Gedung lantai dua SMA Negeri Woha, Senin sekitar pukul 10.00 Wita, ambruk. Peristiwa itu sempat mengagetkan para guru dan siswa yang tengah asyik melangsungkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Pantauan koran ini di lokasi, sekitar belasan meter bantalan atap bangunan itu, patah. Untungnya, saat kejadian tak ada siswa ataupun guru di bawah gedung sehingga tak ada korban jiwa akibat runtuhnya cor bantalan gedung tersebut. Tidak ada angin atau gempa, namun tiba-tiba saja pra guru dan siswa dikagetkan dengan suara runtuhnya cor bantalan atap gedung itu.
Kepala SMA Negeri 1 Woha, Drs. Abubakar yang dikonfirmasi koran ini di sekolah setempat, mengatakan, gedung sekolah na’as itu merupakan bangunan yang dibangun sejak tahun 1993, dengan sumber dana dari pemerintah pusat. “Gedung ini dibangun sejak kepala sekolah Alm H.Sanusi,“ aku Abubakar.
Sejak dibangun 17 tahun silam itu, lanjutnya, gedung tersebut tidak pernah difungsikan karena bangunannya belum tuntas dikerjakan dan hanya di cor lantainya saja. Selain itu, posisi tiang serta dinding temboknya pun, sangat tidak memungkinkan gedung itu bisa dimanfatkan. “Tiangnya tidak lurus dengan tiang lantai dasar. Demikian pula dinding temboknya yang tidak merata,” jelasnya.
Menyoal gedung tersebut, Abubakar mengaku telah menyurati Pemerintah Kabupaten Bima melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dikpora) Kabupaten Bima. Bahkan, surat tersebut direspon baik oleh pemerintah yang akan mengalokasikan anggaran untuk renovasi gedung itu. “Kami sudah menyurati pemerintah, dan Dinas Dikpora akan programkan renovasinya,” akunya.
Sebagaimana yang diusulkan pihaknya pada pemerintah, bangunan itu tidak dilanjutkan pembangunan lantai duanya, mengingat kondisi bangunan yang tidak memungkinkan. Permintaannya, renovasi gedung itu rehab total dan dibuatkan atapnya. “Akan lebih aman dan memberikan ketangan belajar ketika gedung ini tidak di lantai dua. Kami minta pemerintah mengalokasikan anggaran untuk atap dan rehab saja,“ tegasnya.
Ditambahkannya, selain soal estetika, keberadaan gedung ini sangat menguatirkan warga sekolah. Dengan demikian, pihaknya meminta agar anggaran pembongkaran serta atap gedung itu bisa dipercepat sehingga kelangsungan aktivitas belajar mengajar menjadi lancar. “Harapan besar kami, anggaran renovasi gedung ini dipercepat pengalokasiannya. Karena keberadaan gedung ini sangat mengganggu,“ tandasnya. (SM.01)
×
Berita Terbaru Update