Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Festival Kuda Digelar 4 Desember Mendatang

25 November 2010 | Kamis, November 25, 2010 WIB Last Updated 2010-11-24T23:53:43Z
Kota Bima, (SM).- Sejak diluncurkannya program unggulan Visit Lombok Sumbawa 2012 oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun 2009, geliat pariwisata NTB menunjukan perubahan yang signifikan, terutama arus kunjungan wisatawan ke NTB. Sejalan dengan tema pariwisata tahun 2010 adalah kebudayaan, Kota Bima yang memiliki keberagaman atraksi budaya akan melaksanakan salah satu event budaya yakni festival kuda.
Tujuan utama kegiatan tersebut yakni semakin dikenalnya Bima dengan kuda, yang pada akhirnya akan memicu rasa penasaran setiap orang untuk berkunjung ke Bima. Event tersebut akan dihajatkan sebagai ajang sosialisasi atau deklarasi kuda sebagai ikon Bima, dengan slogan “Ingat kuda ingat Bima, ingat Bima ingat Kuda”.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bima, Ir.Ramli Hakim saat ditemui di ruangannya, Rabu kemarin mengatakan, kenapa kuda menjadi ikon wisata yang sangat perlu dikembangkan, karena berangkat dari filosofi masyarakat Bima yang terdiri dari empat point penting, yakni jika memilih seorang isteri, maka carilah isteri yang baik, jika memilih senjata, pilihlah senjata yang baik, juga mendirikan rumah, maka pilihlah kayu yang berkualitas, pun jika memilihh kuda, pilihlah kuda yang berkualitas. ”Untuk kuda sendiri, memiliki makna masyarakat Bima yang dinamis, yang berani dan terus berjuang”, urainya.
Selama ini, di Bima, khususnya di Kota Bima kuda lebih melekat dengan atraksi kebudayaan seperti pacuan kuda. Namun kali ini, konsentrasi atraksi tersebut akan dikemas dalam sesuatu yang berbeda. Tidak hanya pacuan, Dinas Kebudayaan dan Parisiwisata akan menambah item kegiatan, diantaranya yakni Parade atau Pawai Kuda yang akan dilaksanakan pada tanggal 4 Desember mendatang dengan rute Paruga Nae menyisir di jalan Seokarno – Hatta dan berakhir di Istana Kesultanan Bima. “Parade kuda nanti akan diikuti lebih kurang 517 ekor kuda dari Kota dan Kabupaten Bima,” jelasnya.
Kemudian, lanjut Ramli, pada hari yang sama, acara akan dilanjutkan dengan pameran dan pasar rakyat yang berpusat di Lapangan Merdeka Bima. Untuk materi pamerannya, akan disuguhkan aksesoris kuda melalui industri kerajinan rakyat, cinderamata serba prototype kuda, kuliner dengan bahan dasar kuda dan lomba photo tentang kuda.
“Nanti untuk memeriahkan pameran, juga akan ditampilkan stand khusus peragaan perah susu kuda,” tambah pria yang sebelumnya menjadi Kepala Dinas Pendapatan Kota Bima tersebut.
Tidak hanya itu, pada akhir kegiatan, pada tanggal 6 Desember, rangkaian kegiatan mengenai kuda akan dilengkapi dengan seminar tentang kuda di Lesehan Putri. Diantara materi seminarnya yakni potensi prospek ekonomi beternak kuda, berkuda dalam perspektif budaya, dan yang terakhir yaitu kuda sebagai status sosial dan hobi.
Menurut Ramli, banyak sisi positif yang akan diperoleh dengan Festival Kuda, selain Kota Bima akan menjadi destinasi pariwisata yang semakin menarik wisatawan, juga dampak perkembangan ekonomi akan semakin meningkat. Dirinya mencontohkan, jika kuda sudah menjadi icon Bima, maka akan diikuti dengan kebutuhan-kebutuhan sebagai bahan pelengkap kuda, seperti asesoris kuda sepertisangga dan keraci. “Untuk satu asesorisnya, penjual bisa mendapatkan keuntungan sebesar Rp50 ribu. Belum lagi dengan harga susu kuda da harga kudanya”, ungkap Ramli.
Dia juga membeberkan, harga kuda jika kuda tersebut berasal dari keturunan yang berkualitas, maka akan mahal. Tidak tanggung-tanggung, orang yang sangat menginginkan kuda yang berkualitas, bisa lebih awal membayar kuda yang masih dalam kandungan induknya dengan harga Rp5 juta. “Nah, disini salah satu dampak ekonomis lagi yang bisa menciptakan lapangan kerja. Kuda akan dikembangbiakan dengan baik dan pastinya dengan harga yang tidaki murah, karena orang memikirkan kualitas kuda,” terangnya.
Ramli menambahkan, dengan adanya festival kuda tersebut, mampu memperkaya event-event pariwisata daerah yang akan dikunjungi oleh wisatawan. Menjadi agenda tetap dalam calender of event Kota Bima, meningkatkan arus kunjungan wisatawan dan memberikan kontribusi positif dalam menumbuhkan ekonomi berbasis sumber daya lokal. (SM.07)
×
Berita Terbaru Update