Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Dikes Gelar Pertemuan dengan Potensi Media

15 November 2010 | Senin, November 15, 2010 WIB Last Updated 2010-11-15T03:25:59Z

Kota Bima, SM).- Tiga Kepala Bidang Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima masing-masing Kepala Bidang Promosi Kesehatan (Promkes), Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Sabtu (13/11) menggelar pertemuan dengan sejumlah Media massa di Aula Puskesmas Mpunda dengan tujuan mempererat kemitraan. Pada kesempatan yang sama pula, tiga Kabid memaparkan sejumlah program kesehatan yang sedang dan akan dilaksanakan.
Kepala Bidang Promkes, Jufrin, S. Kep yang menjadi pemateri pertama menjelaskan bagian programnya yang kini tengah dijalankan yakni, Lurah Siaga. Keberadaan Lurah Siaga, guna meningkatkan program kesehatan yang ada di tingkat Kelurahan, dengan melakukan identifikasi dan survey awal lingkungan serta bertugas memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang arti kebersihan dan menjaga kesehatan. Survei dan identifikasi tersebut dijadikan formula untuk segera mengantisipasi perkembangan penyakit yang lebih meluas. “Hampir di 38 Kelurahan, Lurah Siaga sudah terbentuk,” ujarnya.
Jufrin melanjutkan, petugas yang ada pada Lurah siaga yang beranggotakan sebanyak 20 orang itu, diambil dari warga kelurahan setempat, serta didampingi oleh beberapa orang dari tenaga Kesehatan. “20 petugas siaga tersebut mendapat SK dari Kelurahan setempat. Selain melakukan identifikasi awal, didalam Lurah Siaga, juga memiliki tenaga pendonor dan tenaga tanggap bencana. Mereka nantinya akan menjadi garda terdepan untuk bekerja,” tambahnya.
Untuk mempercepat penanganan kesehatannya juga, Jufrin menerangkan, di Kelurahan juga akan memiliki kendaraan Ambulan. Model kendarannya bisa Motor dan Mobil. Penggunaannya pun akan di SK kan oleh Kelurahan setempat. “Kendaraan ambulan itu sebenarnya kendaraan masyarakat setempat, namun ditetapkan untuk dipergunakan sebagai kendaraan Ambulan apabila adanya sesuatu yang emergency. Tentunya pun berdasarkan hasil kesepakatan dengan pemilik kendaraan,”
Mengenai anggaran, Jufrin mengakui, semua operasional yang ada di dalam Desa Siaga, memiliki anggaran yang jelas, dan itu bersumber dari Anggaran Provinsi.
Berikutnya, Kepala Bidang P2PL, Sunarti, SE pun memaparkan tentang penyakit HIV/AIDS. Kata dia, hingga Oktober 2010, sudah ada lagi masyarakat Kota Bima sebanyak dua orang yang terjangkit virus HIV/AIDS. “Beberapa hari yang lalu kami melakukan pemeriksaan di 20 orang Waria. Hasilnya, dua orang positif terjangkit HIV/AIDS,” ungkapnya.
Untuk kasus penyakit yang hingga kini belum ditemukan obatnya, Sunarti mengaku, sudah empat orang warga Kota Bima yang meninggal. Tahun 2008 dan 2009 masing-masing sebanyak dua orang.
Menurutnya, jenis penyakit tersebut sangat berbahaya, jenisnya bisa menular jika melalui darah, Air Susu Ibu (ASI), lubang Vagina, cairan sperma. Jika sudha terjangkit, maka seseorang akan penurunan kekebalan tubuh dan diikuti dengan berbagai penyakit penyerta. “Gejala awalnya penyakit ini, munculnya demam tinggi dan berkepanjangan. Daya tahan tubuh menurun drastis,” terangnya.
Untuk itu, dirinya mengharapkan kepada masyarakat Kota Bima akan tidak melakukan hubungan bebas, serta berhati-hati memilih pasangan. Tidak hanya itu, dirinya meminta agar penggunaan alat cukur tidak dilakukan dengan semabarangan, karena berpotensi terjadinya penyebaran penyakit.
Lantas apa bentuk antisipasi Dikes Kota Bima untuk menaggulanginya? Sunarti mengaku, dalam waktu dekat akan melakukan pemeriksaan 100 warga masyarakat Kota Bima, terutama Waria. “Dari sejumlah kasus sebelumnya, virus mematikan ini lebih banyak menyerang waria,” ungkapnya.
Bagian terakhir, Kepala Bidang KIA, Khadijah, HMS menjelaskan beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya kematian ibu dan bayi saat melahirkan. Yakni, tiga terlambat, terlambat dijalan untuk dibawa ke RSUD atau Puskesmas, terlambat sarana dan prasarana serta terlambatnya penanganan. Selain itu, ada faktor empat terlalu, yakni terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak dan terlalu dekat jarak melahirkannya.
Sedangkan, yang harus dilakukan untuk menuju persalinan yang sukses, lanjut Khadijah, seluruh persalinan harus ditangani oleh bidan dan dokter, jika pun ada dukun, tetap harus memakai tenaga Bidan dan Dokter. Berikutnya, jika gawat, secepatnya dibawa ke RSUD serta Puskesmas terdekat dan yang terakhir jika terjadi abortus (Keguguran), pun harus secepatnya dibawa ke RSUD dan Puskesmas.
Dipenghujung kegiatan, Jufrin menambahkan, adanya pertemuan dengan media, karena tidak bisa dipungkiri media menjadi salah satu bagian penting untuk memberikan informasi kepada masyarakat terutama di bidang kesehatan, sehingga kedepannya mampu meningkatkan derajat kesehatan di Kota Bima. (SM.07)
×
Berita Terbaru Update