Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Dana Kurang, Hasil Kopi Tambora Menurun

01 November 2010 | Senin, November 01, 2010 WIB Last Updated 2010-10-31T22:56:49Z
Bima, (SM).- Sekitar ribuan  pohon  Kopi Tambora  yang ditanam  di atas areal  sekitar 146 HA  dari luas areal Hak Guna Usaha  (HGU) 500 HA di Desa Sori Bura Kecamatan Tambora Kabupaten Bima  setiap tahun, hasil panennya  menurun  terus  akibat kekurangan dana  untuk biaya perawatan seperti untuk biaya pembelian pupuk, biaya penanaman kembali  yang baru dan biaya pembersihan areal kopi dan beberapa biaya lain.
Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Bima, Ir Heru  kepada wartawan  di ruangan kerjanya  Sabtu (30/10) membenarkan bahwa beberapa tahun terakhir ini hasil panen Kopi Tambora menurun karena kekurangan dana untuk biaya pembelian pupuk, proses regenerasi tidak dilakukan penanaman kembali dan beberapa faktor lain seperti hujan lebat pada waktu mulai berbunga sehingga bunganya gugur yang menyebabkan tidak bisa menjadi buah kopi, dan pohon kopi rata-rata telah berumur 20 hingga 30 tahun.
“Kopi Tambora antara tahun 2008 hingga 2009 bisa menghasilan PAD dari Rp 300 juta hingga  Rp 500 juta, namun pada tahun  sekarang menurun akibat tidak dipupuk dan terkena hujan  lebat pada waktu mulai berbunga yang menyebabkan bunganya gugur sehingga tidak bisa menjadi buah kopi”, urainya.
Heru mengaku, selain dari faktor kekurangan dana  untuk biaya  perawatan, juga ada beberapa factor lain seperti  harga kopi setiap tahun menurun terus yang pada saat ini antara Rp 9000,- hingga Rp 11.000 per Kg  dan selain itu faktor pengamanan yang berat  karena kebun kopi  tidak dipagar secara ekstra ketat yang menyebabkan  47 orang tenaga rutin tidak bisa melakuakn apa-apa, padahal di sana kebun kopinya dikelilingin oleh perkampungan penduduk.
“Mengantisipasi persoalan ini, Dinas Perkebunan Kabupaten Bima terpaksa mencari pihak ketiga dan bagi yang mengelolah bisa ajukan proposal ke daerah Kabupaten Bima“, pinya. (SM.04)  
×
Berita Terbaru Update