Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Chikungunya Serang Sejumlah Kecamatan

02 November 2010 | Selasa, November 02, 2010 WIB Last Updated 2010-11-02T03:49:27Z
Dompu, (SM).- Beberapa pekan terakhir, banyak laporan kasus warga masyarakat Dompu yang terserang penyakit chikungunya. Setidaknya sejumlah tempat di Kabupaten Dompu terdapat warga posisitif terserang penyakit yang awalnya panas tinggi yang kemudian diikuti bintik-bintik merah pada sekujur tubuh, dan seluruh persendian terasa ngilu itu.
Bahkan penderita mengalami kesulitan dalam menggerakkan anggota tubuhnya. Selain di sejumlah tempat di Kecamatan Dompu dan Woja, penderita dilaporkan berasal dari beberapa kecamatan lain.
Penyakit yang hampir sama dan diduga adalah cikungunya juga dilaporkan banyak dialami warga yang melakukan pengobatan pada sejumlah dokter parktek dan mantri di Dompu. Menurut salah seorang dokter prakatek di Kecamatan Woja, beberapa pekan terakhir ini, dirinya banyak menerima pasien yang mirip terserang penyakit chikungunya. Namun setelah diobati, biasanya penyakit jenis baru yang ditularkan oleh gigitan nyamuk tersebut segera dapat disembuhkan.
Sejumlah penderita cikungunya mengaku mengalami kelumpuhan beberapa saat setelah terserang demam tinggi. Seperti yang dialami, Murni, warga Baka Jaya yang mengaku setelah diserang demam, tiba-tiba seluruh badannya tidak dapat digerakkan. Demikian juga pengakuan sejumlah warga yang ditemui di tempat praktek dokter di Dompu kemarin. “Awalnya badan saya panas tinggi, kemudian terasa linu dan tidak dapat digerakkan,” tutur Anwar yang mengaku baru pertama kali terserang penyakit aneh semacam itu.
Plt Kadikes Dompu, Gatot Gunawan SKM mengakui bahwa dalam beberapa pekan terakhir banyak laporan menyangkut penyakit cikungunya. Bahklan pada pekan kemarin warga yang tercatat terserang cikungunya sekitar 100 orang. Angka itu belum termasuk penderita yang melakukan pengobatan lewat dokter praktek dan mantri.
Menanggapi masalah itu, kata Gatot, pihaknya telah melakukan upaya persuasif dan pemberantasan jentik nyamuk dengan cara fogging (pengasapan). Upaya persuasif dilakukan dengan mengadakan sosialisasi pada masyarakat di sejum,lah tempat dengan cara mengenalkan jenis penyakit cikungunya dan pola penekanan pengembang-biakan nyamuk pembyebar penyakit.
Menurut Gatot, cikungunya ini sebenarnya bukan penyakit berbahaya. Akan tetapi bila terkena gigitan nyamuk, penderita biasanya akan mengalami demam tinggi dan linu pada seluruh otot. Sehingga penderita menyerupai orang lumpuh karena sulit berjalan. Namu sifat serangan penyakit ini hanya sementara saja. Dalam proses pengobatannya cukup meminum obat penurun panas dan pereda ngilu yang dijual pada warung-warung. “Dengan meminum obat yang dijual di kios saja penderita akan sembuh,” tandasnya.
Dalam mengantispasi meluasnya serangtan cikungunya, pihaknya melakukan kegiatan fogging pada sejumlah tempat. Namun akibat terbatasnya dana, pihaknya hanya mengadakan pengasapan pada wilayah yang dinilai rawan. Seperti pengasapan pada wilayah Desa Matua Kecamatan Woja Jumat kemarin. Namun yang paling efektif dalam pemberatasan penyakit cikungunya, menurut Gatot, yakni warga harus patuh menjalankan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Termasuk melaksanakan 3M , yakni menguras, menutup dan mengubur kaleng atau barang bekas yang tidak bermanfaat. “Cara ini yang paling efektif dan murah,” ingatnya. (SM.14)
×
Berita Terbaru Update