Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

CCMI Buka Cabang di Bima

24 November 2010 | Rabu, November 24, 2010 WIB Last Updated 2010-11-23T23:37:15Z
Kota Bima, (SM).- Menanggapi terjadinya berbagai macam kasus penganiyaan terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mencari nafkah di luar negeri, seperti kasus Sumiati Binti Salam, Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Desa Jala Kecamatan Hu’u Kabupaten Dompu beberapa waktu lalu, Direktur Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Dompet Dhu’afa Jakarta, Wisnu Setiono bekersama dengan Gerakan Perjuangan Pemberdayaan Masyarakat (GPPM) Bima-Dompu membentuk lembaga Crisis Center Migrant Intitute (CCMI)Senin (22/11) di Sekretariatnya Jalan ST.Kaharudin Tolo Mundu Kota Bima.
Direktur (LPM) Dompet Dhu’afa Jakarta, Wisnu Setiono kepada Koran ini menjelaskan, tujuan dibentuknya lembaga CCMI guna mendata TKW/TKI asal Bima-Dompu yang bekerja di luar negeri yang bemasalah,  baik yang disiksa majikan, yang tidak ada kabar, tidak bisa kembali ke Indonesia dan permasalahan lainya.
Dijelaskannya, selain menangani masalah TKI/TKW di luar negeri, terbentuknya CCMI cabang Bima sebagai salah satu lembaga yang akan memberikan penyadaran kepada masyarakat Bima bahwa menjadi TKI bukanlah salah satu jalan untuk mencari nafkah kehidupan. Ada banyak potensi daerah yang biasa dimanfatkan dengan sebaik-baiknya. Yang pada intinya melarang warga Bima agar tidak menjadi TKI/TKW.
“Dengan mengembangkan kreatifitas dan kewirausaan di daerah sendiri saja itu lebih baik, ketimbang kita jauh-jauh ke luar negeri. Apalagi sampai di sana kita diperlakukan dengan tidak wajar”, ujar Wisnu.
Lanjutnya, agar lembaga CCMI ini bias eksis dan bias bekerja maksimal untuk masyarakat Bima, dirinya meminta kepada Pemerintah Bima agar ikut memberikan dukungan dan masukan kepada lembaganya, “kami juga sangat harapkan bantuan pemerintah di sini”, harap Wisnu.
Sementara itu, Ketua Umum GPPPM, Syafiuddin Thayib, SH sebagai lembaga mitra dari CCMI mengatakan, pihaknya akan memberikan dukungan sepenuhnya kepada lembaga CCMI. Karena bagaimanapun juga masyarakat Bima sekarang sedang membutuhkan tempat untuk menyelesaikan masalah keluarga mereka di luar negeri, “kasus Sumaiti itu bukan yang pertama, tapi masih banyak Sumiati lain yang belum kita ketahui nasibnya, maka oleh sebab itu saya berharap kepada masyarakat Bima agar ikut mendukung kehadiran lembaga ini”, harap Dae Syaf, sapaan akrabnya. (CR.02)
×
Berita Terbaru Update