Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Beasiswa Miskin SDN Inpres Rasanggaro, Dialihkan

02 November 2010 | Selasa, November 02, 2010 WIB Last Updated 2010-11-02T14:57:17Z
Bima, (SM).- Dana beasiswa yang bersumber dari APBN untuk siswa miskin di SDN Inpres Rasanggaro Desa Timu Kecamatan Bolo, diduga dialihkan untuk pembayaran baju seragam.
Buntut dari kebijakan sekolah tersebut, siswa yang yang mestinya bawa pulang uang, terlihat kecewa setelah mendengar pejelasan soal pengalihan dana tersebut oleh pihak sekolah.
Guna menjelaskan informasi tersebut, wali siswa diundang untuk mendengarkan pemaparan pihak sekolah soal pengalihan dana bea siswa dimaksud. “Karena keputusan sekolah demikian, anak-anak kita hanya pulang dengan tangan hampa. Uang beasiswa miskin itu tidak dibagikan karena digunakan untuk pembayaran baju seragam batik,“ tutur beberapa orang tua siswa.
Menurut beberapa sumber yang berhasil dikonfirmasi koran ini di sekolah setempat Selasa (2/11), besarnya uang beasiswa miskin tersebut sebanyak Rp360 ribu per-anak untuk 10 orang siswa yang lolos verifikasi. Namun jatah sejumlah siswa yang dinyatakan mendapat bea siswa itu, akan dibagisamaratakan pada seluruh siswa yang ada.
Anehnya juga, lanjut beberapa sumber, sebelum pencairan beasiswa miskin mereka  diwajibkan membayar angsur sebesar Rp1000 perhari untuk uang baju batik. Bahkan, bagi yang mampu sudah ada yang mebayar lunas. “Nah, pengadaan baju batik ini menggunakan lagi dana beasiswa miskin. Dimana kelebihan uang kita yang sudah membayar baju batik secara cicil itu,“ tanya ibu- ibu.
Menyusul adanya pengalihan dana beasiswa tersebut, wali murid meminta pihak Dinas Dikpora Kabupaten Bima agar dapat memperjelas persoalan yang terjadi di SDN Inpres Rasanggaro, agar tidak menjadi polemik yang berkepanjangan. “Kami merasa heran, hak siswa miskin ko dibagi semua ke siswa lain yang didalamnya juga ada yang mampu,” heran mereka.
Kepala Sekolah SDN Inpres Rasanggaro, Nurdin, S.Pd yang dikonfirmasi di ruang kerjanya, membenarkan pengalihan dana beasiswa miskin yang bersumber dari APBN APBN sebesar Rp 3,6 juta itu untuk melunasi pembayaran baju seragam batik. Kata dia, pengalihan itu dilakukan pihaknya, untuk menghindari adanya kecemburuan bagi siswa lain.
“Sebelumnya, kami usulkan 178 siswa calon penerima beasiswa ini. Namun yang lolos verifikasi hanya 10 orang. Menghindari adanya kecemburuan sosial, kita memiliki kebijakan satu untuk semua, sehingga seluruh siswa dapat semua dari jatah 10 orang yang lolos verifikasi. Orang tua siswa juga sepakat dana beasiswa ini digunakan untuk pelunasan baju seragam batik,” kilahnya. (SM.11)
×
Berita Terbaru Update