Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Atasi Kekurangan, Sekolah Minta Partisipasi Komite

15 November 2010 | Senin, November 15, 2010 WIB Last Updated 2010-11-15T03:27:58Z

Bima, (SM).- Mengatasi berbagai masalah menyangkut sarana dan prasarana  pendidikan, SMPN 2 Belo menggelar rapat komite yang berlangsung, Rabu pekan lalu di aula sekolah setempat.
Kepala SMPN 2 Belo, Drs.H.Rusman A.Wahab mengatakan, berbagai masalah menyangkut sarana dan prasarana guna menunjang kegiatan belajar mengajar maupun keamanan lingkungan sekolah, maka diharapkan partisipasi orang tua murid maupun wali murid dan sangat mendesak sifatnya untuk di realisasikan.
Hingga sekarang, SMPN 2 Belo belum memiliki meubeler maupun raungan laboratorium yang presentatif. Peralatan laboratorium yang dimiliki, kini di simpan dalam gudang. Kalaupun mau praktek harus dikeluarkan dari gudang. Karena minimnya meubeler, waktu praktek siswa harus antri bahkan dibawa ke ruangan kelas yang risikonya sanagt tinggi menyangkut keamanan peralatan laboratorium. “Untuk membangun dunia pendidikan, tidak cukup hanya bantuan pemerintah. Namun partisipasi orang tua siswa mutlak dibutuhkan”, harap Rusman yang ditemui, Sabtu kemarin di sekolahnya.
Kondisi sekolah yang demikian, pihaknya harus bermusyawarah dengan komite guna menanggulangi kekurangan itu. Dari hasil musyawarah tersebut, ditetapkan bantuan untuk komite sebesar Rp 10.000,- setiap siswa per bulannya, sehingga dalam setahun dana komite ditarik sebesar Rp 120. ribu per siswa.
Dana yang terkumpul itu nantinya, papar Rusman, akan digunakan untuk membangun parkiran siswa dan guru. Juga untuk membuat meubeler laboratorium, serta membangun tembok keliling sekolah.
“Saya minta bantuan komite, karena mengingat dana BOS tidak cukup.  Dana BOS habis digunakan untuk bayar tenaga pendidik dan keperluan KBM yang lainya”, aku Kepala Sekolah.
Pentingnya pembangun tempat parkiran motor siswa dan guru, pasalnya, sekarang sudah banyak siswa yang datang ke sekolah menggunakan sepeda motor. Motornya di parkir di alam terbuka, sehingga rawan kerusakan akibat terkena sinar matahari dan hujan.
Mengapa mesti dari dana Komite, karena sekarang dengan adanya Peraturan Pemerintaah yang baru, bahwa dana DAK tidak dapat dikelola lagi oleh sekolah. DAK mulai tahun anggaran 2011 mendatang sudah dialihkan atau sudah ditender secara terbuka, jadi tidak ada lagi sumber keuangan  yang masuk ke sekolah selain dana BOS.
“Sekolah sekarang tidak ada lagi kewenangan mengelola dana DAK, sebelumnya pihak sekolah membangun sekolah ini juga ada dari dana DAK dengan pola swakelola”, jawab Rusman sembari menegaskan, tidak ada kata lain selain mengharapkan sumbangan dan partisipasi para orang tua siswa. (SM.12)
×
Berita Terbaru Update