Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

468 Tenaga Honor Ngaku Peroleh NIP dari BKN

24 November 2010 | Rabu, November 24, 2010 WIB Last Updated 2010-11-23T23:38:58Z
Kota Bima, (SM).- Penjaringan test CPNSD Kota Bima tahun anggaran 2010 baru beberapa hari yang lalu dibuka, namun upaya menodai kompetisi tersebut sudah muncul. Diantaranya, pernyataan beberapa orang tenaga honorer yang mengaku mendapatkan Nomor Induk Pegawai (NIP) langsung dari Badan Kepegawaian Negara (BKN). Tidak tanggung-tanggung, 468 tenaga honorer diakui sudah mendapatkan NIP tersebut.
Hal tersebut diakui Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bima, Drs. H. Sukri, MSi saat ditemui di halaman gedung Pemerintah Kota (Pemkot) Bima yang mengaku mendapatkan informasi langsung dari Wakil Walikota Bima, H.Arahman H.Abidin saat memimpin upacara pagi di halaman gedung Pemkot, Senin (22/11). “Pak Wakil Walikota yang mengungkapkan itu, dan Pemkot Bima sudah bertandang langsung menanyakan kebenarannya di BKN pusat. Ternyata , itu tidak benar”, ujarnya.
Sukri menjelaskan, pada proses penjaringan test CPNSD tahun ini, Walikota Bima sudah menegaskan bahwa ini merupakan kompetisi yang transparan dan bersih. Jika ada upaya oknum pejabat yang coba menjadi calo dan menodai pelaksanaannya, dia mengharapkan agar yang merasa dirugikan bisa segera melaporkan kepada pihak berwajib. “Jika merasa dirugikan dan memiliki bukti-bukti kuat, segera laporkan ke polisi”, sarannya.
Menurutnya, praktek perolehan identitas PNS pada penjaringan kali ini juga sudah bergeser. Jika sebelumnya calo yang mencari peserta CPNSD, kini justru peserta CPNSD yang gencar mencari calo. Banyak faktor melatarbelakangi, diantaranya yang paling urgent yakni calo butuh uang dan peserta butuh PNS. “Tetap saja, peluang itu tidak ada sama sekali karena Walikota sudah tegaskan bahwa ini kompetisi yang transparan dan bersih”, tegasnya mengulang.
Jika seandainya calo dari pejabat Kota Bima tersebut ada dan bukti-bukti yang menyertainya kuat, kata Sukri, akan ada tim yang dibentuk Pemkot Bima untuk melakukan investigasi dan klarifikasi.
Sukri juga mengaku, setelah dibukanya penjaringan test CPNSD, sering didatangi peserta dan orang tua peserta, baik di rumah maupun di ruangan kantornya. Tidak hanya itu, melalui telepon dan SMS pun sudah seringkali. Namun dirnya tidak pernah memberikan peluang. “Ketika saya didatangi dan ditelepon, saya hanya menyarankan untuk teliti mengisi lembaran jawaban, belajar dan berdoa. Hanya itu saja”, terangnya. (SM.07)

×
Berita Terbaru Update