Kota Bima, (SM).- Benda cagar budaya berupa meriam yang diisukan berpindah tangan dan berada di luar daerah, tidak diakui pihak Kepolisian Resort Bima. Kapolresta Bima AKBP Kumbul mengaku, meriam itu masih ada di Bima.
“Meriamnya tidak hilang. Sudah kami selidiki,” aku Kapolresta kepada sejumlah wartawan saat memberikan keterangan pers di aula Mapolresta Bima, Jum’at menjelang sore kemarin.
Kapolresta yang didampingi Wakapolresta Kompol Adi, kasat Reskrim AKP Yuyan Priatmadja, Kanit P3D dan seorang perwira tersebut sengaja mengundang wartawan untuk meluruskan berbagai isu yang berkembang, termasuk soal meriam.
Kata Kapolres, satu buah meriam tersebut, telah dipindahkan di Kelurahan Rabangodu, yaitu di kediaman Agus Kosasi. “Memang dulu pak Bharata memintai bantuan Agus untuk memindahkan meriam itu ke musium asi Mbojo,” ujarnya.
Bharata Sute yaitu mantan Wakapolresta Bima sebelum Wakapolresta yang menjabat sekarang ini. “Memang rencananya meriam tersebut mau dipindahkan ke museum. Karena alatnya rusak atau bagaimana, sehingga masih ada di rumahnya Agus,” tutur Kapolres.Ia mengatakan, pihaknya akan bersurat secara resmi ke Bupati Bima untuk melakukan proses pemindahan meriam dimaksud ke museum Asi Mbojo. “Secepatnya kita akan pindahkan meriam tersebut,” janjinya.
Munculnya keinginan untuk memindahkan benda cagar budaya yang disimpan depan Mapolresta Bima telah bertahu-tahun lamanya, menurut Kapolres dengan pertimbangan estetika. “Kalau di tempatkan di situ tidak pas,” timpalnya. (SM.06)