Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Satu Penggembira Muktamar Muhammadiyah Meninggal

06 Juli 2010 | Selasa, Juli 06, 2010 WIB Last Updated 2010-07-06T15:47:46Z
Dari Arena Muktamar Seabad Muhammadiyah
 Catatan Korespeonden Suara Mandiri, Munir Husen – S.Samada


SATU orang penggembira Muktamar Seabad Muhammadiyah ke-46, Hj. Siti Fatimah Colli (69) asal Aisyiyah asal Sulawesi Selatan meninggal dunia dan puluhan penggembira lainnya terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Jogja karena tidak mampu menahan teriknya matahari saat mengikuti pembukaan muktamar di Stadion Mandala Krida Jogja, Ahad kemarin.
Informasi yang dihimpun, korban masuk ke ruang Inter Mediate Care (IMC) PKU Muhammadiyah, Sabtu (2/7) sekitar pukul 08.15 WIB di sela-sela pembukan muktamar. Saat itu, Fatimah mengeluhkan sakit perut, muntah, dan tensi darahnya menurun.
Sebelum mengikuti pembukaanjuga, Jumat malam, dia mengeluhkan rasa sakit di bagian perut. Karena sudah terlanjur berada di Jogja, Fatimah memaksakan dan tetap nekad datang ke Mandala Krida untuk mengikuti pembukaan muktamar.

Akibat sengatan matahari, kesehatan Fatimah menurun (drop) kemudian rekan-rekannya meminta bantuan tim kesehatan muktamar yang selanjutnya korban dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah untuk mendapatkan perawatan intensif. Namun sayang, usaha tim medis melakukan pertolongan tidak berhasil.
"Kondisinya droop sehingga korban kehilangan kesadaran, mungkin kecapean setelah seharian keliling Jogja”, ujar Direktur Bina Rohani PKU Muhammadiyah Jogja, Prawoto.
Kata Prawoto, jenazah mantan Direktur Madrasah Mu'alimin Muhammadiyah Jogja ini akan diterbangkan ke Makassar Sabtu pukul 15.00 melalui Bandara Adi Sucipto Jogja.
Selain Fatimah, puluhan penggembira lainnya satu per satu jatuh pingsa dan mendapatkan perawatan tim kesehatan muktamar. Informasi yang diperoleh, banyak para penggembira sebelum ke lokasi pembukaan muktamar tidak sempat sarapan pagi. Demikian halnya para penggembira dari Kota dan Kabupaten Bima yang mengaku bersiap-siap sejak jam 02 pagi karena takut tidak kebagian tempat duduk di dalam arena.
Ori Sedo, suami dari salah seorang penggembira Kota Bima mengaku, isterinya bersiap-siap sejak jam 02 dini hari bersama ibu-ibu yang lain. “Mereka juga mulai dandan pagi-pagi, pantas saja mereka tidak sempat sarapan pagi. Bahklan isteri saya menderita sakit. Tapi alhamdulillah sudah baika”, ungkapnya. (*)
×
Berita Terbaru Update