Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Kendaraan Tim Sepak Bola Terjungkal, Satu Tewas

13 Juli 2010 | Selasa, Juli 13, 2010 WIB Last Updated 2010-07-13T10:01:53Z
Dompu. (SM),- Sial bagi rombongan tim sepak bola Desa Baka Jaya Kecamatan Woja. Saat hendak pulang usai mengadakan pertandingan yang dilakoni di Desa Tambe Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, Jum’at petang kemarin, mobil carry yang ditumpanginya terjungkal di jalan sekitar Dusun Saka Desa Manggeasi Kecamatan Dompu.
Dalam peristiwa naas tersebut, lima korban termasuk sopir, Andi dilarikan ke RSUD Dompu untuk mendapat pertolongan medis, sedangkan salah satu korban, M.Saidin alias Macan nyawanya tidak dapat diselamatkan. Ia menghembuskan nafas terakhir, Sabtu sekitar pukul 21.00 wita di RSUD setelah mendapat perawatan intensif. Sementara yang sampai saat ini masih dirawat di RSUD, yakni, Andi, Indra, dan Hendra. Sedangkan satu korban lagi, Panji yang mengalami patah tangan bagian kanan memilih untuk melakukan pengobatan luar.

Berdasarkan penuturan para korban, peristiwa naas yang menimpa mereka bermula ketika ban depan kendaraan bak terbuka milik Bambang mengalami pecah. Akibat jalanan yang licin karena barusan diguyur hujan ditambah kecapatan yang cukup tinggi, sang sopir tidak mampu mengedalikan laju kendaraan. Mobil pick up yang memuat seluruh pemain dan beberepa official serta pendukung tim tersebut terpelanting ke pinggir jalan dalam kondisi kaca bagian depan pecah berhamburan serta beberapa bagian mengalami penyok.
Seluruh penumpang kecuali tiga orang termasuk sopir yang duduk di depan terpelanting keluar. Bahkan ada yang tersangkut di ranting pohon. Bagi yang tidak mengalami cedera berarti saat itu langsung memberikan pertolongan dibantu warga sekitar.
“Tiga orang yang ada di bagian depan tergencet dan sulit untuk dikeluarkan”, aku M. Saleh yang pada saat berangkat bertindak selaku sopir kendaraan naas tersebut.
Menurut penuturan warga sekitar, di lokasi itu dalam waktu dekat ini setidaknya telah terjadi delapan kali kecelakaan serupa. Selain kondisi jalan yang licin apa lagi sebelumnya diguyur hujan, masyarakat setempat mempercayai adanya mitos bahwa ada penunggu di sekitar lokasi itu hingga kerap terjadi kecelakaan lalulintas.
“Kata warga setempat, di lokasi itu sudah terjadi delapan kali kecalakaan,’ kata, Sur yang turut menjadi korban pada kecelakaan tersebut. (516)
×
Berita Terbaru Update