Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Sudah 16 Kecamatan Terjangkit Flu Burung

09 Maret 2012 | Jumat, Maret 09, 2012 WIB Last Updated 2012-03-09T11:10:14Z
Bima, (SM).- Penyebaran virus H5NI alias flu burung kian menghantui warga. Kini sudah 16 Kecamatan di wilayah Kabupaten dan Kota Bima yang dinyatakan positif terjangkit virus yang mematikan itu.
Selain ribuan hewan ternak jenis unggas yang mati mendadak, kini nyawa manusia yang menjadi ancaman. Sebab, dua balita asal Desa Nggembe Kecamatan Bolo Kabupaten Bima terindikasi suspek virus flu burung.
Hingga Rabu tanggal 7 Maret 2012 ini, sedikitnya sudah 8.899 ekor unggas mati mendadak di 11 wilayah Kecamatan di Kabupaten Bima. Angka tersebut, sudah termasuk 42 ekor yang ditemukan mati di Desa Soro Kecamatan Lambu.
Semenjak ditemukan unggas yang mati mendadak di Desa tersebut, Kecamatan Lambu masuk urutan ke 11 Kecamatan di Kabupaten Bima yang positif penyebaran flu burung. “Lambu, Kecamatan yang ke 11,” ucap Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Bima, Baharuddin.
Baharuddin yang dihubungi via seluler tengah berada di Jakarta dalam rangka melaporkan secara langsung penyebaran flu burung pada Menteri Pertanian. “Tadi (kemarin) saya sudah bertemu dengan Dirjen Hewan dan Pertanian,” ujarnya.
Pihaknya melaporkan langsung pada Pemerintah Pusat perkembangan terakhir penyebaran flu burung di Kabupaten Bima. Kata dia, pihaknya juga melaporkan jumlah unggas yang sudah mati, termasuk 2 balita yang suspek flu burung  
Sebagai langkah kongkrit pihaknya menghalau penyebaran virus tersebut, pihaknya telah melakukan penyemprotan pada titik-titik yang ditemukan unggas mati mendadak, dengan harapan membatasi penyebaran virus.
Meski demikian, pihaknya pesimis. Sebab, secara tehnis harusnya hhewan unggas yang  ada di sekitar titik lokasi penemuan yang mati menndadak, harus dibasmi. Tetapi ada kendala yang ditemui di lapangan.
“Kendalanya kita, masyarakat kita yang belum sadar akan bahaya penyebaran vuris tersebut. Saat kita datangi agar hewan unnggas mereka dihanguskan, kebanyakan mereka tidak mau memberikan pada petugas,” katanya.
Kata dia, Pemerintah Pusat sudah mereson adanya penyebaran viruf H5NI di Kabupaten Bima. Mereka menjanjikan akhir pekan ini akan menurunkan tim untuk memantau langsung aktifitas di lapangan. (SM.06)
×
Berita Terbaru Update