Kota Bima, (SM).- Memang
benar kata Bang Napi, niat jahat tak kenal waktu dan tempat. Cukup ada
kesempatan, maka itu akan diembat. Seperti yang terjadi pada hari raya idul
Fitri beberapa pekan lalu, uang kotak amal yang di tempatkan di 24 titik lokasi
sholat, baru empat lokasi yang menyerahkannya ke PHBI. Itupun dalam jumlah yang
sedikit. Sisanya diduga kuat ditilep panitia.
Menurut pengakuan salah
seorang panitia pelaksana yang tidak dikorankan namanya, uang hasil kotak amal
yang ditempatkan di sejumlah titik sholat idul Fitri banyak yang tidak
diserahkan. Kalau pun ada, jumlahnya tidak sebanyak tahun lalu. “Uang banyak
yang belum diserahkan. Kami juga bertanya kemana uang itu,” ujarnya, Senin
kemarin.
Ia mengaku, dari
keseluruhan lokasi sholat Idul Fitri yang diatur PHBI Kota Bima, hanya di
beberapa lokasi sholat saja yang sudah menyerahkan uang kotak amal tersebut.
Namun, uang yang diterima tidak sebanyak dengan sumbangan masyarakat saat
sholat. Seperti di halaman kantor Walikota Bima, uang yang terkumpul sebanyak
Rp15 juta, kemudian di Lapangan Merdeka Bima sebanyak Rp20 juta. Tapi yang
diserahkan ke PHBI, tidak sebanyak jumlah awalnya. “Yang diserahkan sedikit,
tidak seberapa,” sorotnya.
Ia menduga, tidak ada yang
jujur pada sejumlah penitia pelaksana sholat Idul Fitri tersebut, bahkan bisa
saja kongkalikong dengan pihak PHBI. Karena uang kotak amal hingga saat ini
banyak yang tidak serahkan ke PHBI. “Hingga sekarang uang kotak amal itu belum
terkumpul semua, ada apa ini,” tanyanya.
Untuk itu, ia sangat
berharap kepada media untuk mengungkap permasalah itu, dan mencari tahu siapa
pelaku yang mengambil secara sembunyi-sembunyi uang sumbangan masyarakat dalam
kotak amal tersebut.
Di tempat berbeda, Kepala
PHBI Kota Bima, H. Ahmad, Sag saat dihubungi Koran ini mengaku kaget dengan
kabar tersebut. Ia membenarkan, jika 24 titik lokasi sholat Idul Fitri yang
ditentukan oleh PHBI, baru empat lokasi yang sudah menyerahkan uang kotak amal.
Seperti, Lapangan Pahlawan
Raba hanya terkumpul sebanyak Rp2,5 juta, Lapangan Merdeka Bima Rp4,5 juta,
lapangan kantor Pemerintah Kota Bima hanya terkumpul sebanyak Rp2,5 juta dan
yang sedikit di Lapangan Manggemaci sebanyak Rp300 ribu. “Hanya itu yang baru
kami terima, secara keseluruhan kami belum dapat laporan resmi,” tuturnya.
Dia juga mengaku curiga
dengan setoran uang kotak amal dari empat lokasi tersebut, ditambah dengan
lokasi sholat lain yang hingga kini belum juga menyetor kepada PHBI. “Itu uang
amal seseorang yang mestinya disampaikan dengan baik,” katanya.
Karena ini menyangkut kepercayaan
pada institusi yang dipimpinnya, Ahmad mengaku secepatnya akan memnggil
koordinator lapangan di tiap tiap lokasi sholat Idul Fitri untuk klarifikasi,
dimana uang kotak amal sebenarnya. Karena menurutnya juga, jumlah uang kotak
amal mestinya lebih meningkat dari tahun tahun sebelumnya. “Tapi ko malah
berkurang, banyak yang belum setor lagi,” tambahnya. (BNQ)