Bima, (SM).- Warga Desa
Timu Kecamatan Bolo dalam surat pernyataan bersama yang ditandatangani 52 orang
wakil masyarakat, menyatakan penolakan pemakaman jenazah terduga teroris
Bachtiar di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat.
Surat pernyataan penolakan pemakaman jenazah terduga
teroris dari warga setempat diketahui setelah diserahkan warga desa setempat
pada pihak pemerintah kecamatan pada Jum’at (18/1) sore dengan tembusan
Kapolres Bima, Dandim Bima, Ketua MUI Kabupatren Bima, Camat Bolo, Kapolsek
Bolo Danramil Bolo.
Sejumlah warga masyarakat Desa Timu usai mengatarkan
surat pernyataan bersama pada Camat Bolo yang hendak dikonfirmasi wartawan,
enggan memberikan keterangan. Wartawan justru diminta untuk mengutip surat
pernyataan penolakan yang telah mereka serahkan pada pihak Muspika Bolo.
Surat pernyataan bersama warga Desa Timu mulai dari
ketua RT/RW, Toga, Toma, Toda tersebut antara lain, untuk menjaga stabilitas
dan keamanan warga Desa Timu, jenazah Bachtiar adalah terduga teroris sementara
Desa Timu bukan untuk pemakaman terduga teroris sekaligus tidak ingin Desa Timu
dikecam sebagai sarang teroris.
Guna menghindari bentrokan serta gangguan keamanan
wilayah desa dan sebaiknya pemakaman terduga teroris Bachtiar diserahkan
sepenuhnya pada pihak pemerintah atau aparat terkait jangan di Desa Timu.
Sementara itu, Camat Bolo, H. Muhamadin, S. Sos pada
wartawan, terkait surat penolakan pemakaman jenazah terduga teroris Bachtiar pihaknya
akan melaporkan pada Bupati Bima, Kapolsek Bolo, AKP. Burhanudin akan
melaporkan pada Kapolres serta Danramil Bolo Kapten IKT. Sudiasa juga akan
melaporkannya pada Dandim Bima. “Kita selaku Muspika akan menindaklanjuti surat
penolakan ini pada atasan kita masing- masing,” tandas ketiganya. (pul)