Bima, (SM).- Kegiatan belajar di bawah atap yang bocor, diharapkan
tidak terjadi lagi di Sekolah Menengah Atas (SMA) PGRI Kecamatan Sape, setelah
mendapat alokasi dana Rp200juta untuk merehab empat ruang kelas. Sebelumnya,
para siswa harus menggeser kursi dan meja guna menghindari tetesan air bila
hujan datang.
Kepala PGRI Sape, Junaidy, S.Pd
mengaku, cukup gembira dengan perhatian pemerintah dengan mengalokasikan
anggaran yang bersumber dari APBN tersebut. Karena menurutnya, selama ini
kegiatan belajar mengajar di sekolahnya cukup terganggu bila saat hujan karena
beberapa bagian atap kelas mengalami bocor. “Saya sangat bersyukur,
mudah-mudahan kegiatan belajar mengajar tidak terganggu lagi,” ungkapnya.
Dijelaskannya, untuk saat ini
tengah dikerjakan hingga mencapai 40 persen. Pihaknya berupaya maksimal agar
rehab KBM tersebut bisa segera rampung, sehingga tidak terganggu lagi dengan
kodisi cuaca yang tidak menentu. “Kami baru terima bantuan kali ini saja setelah
lima tahun
terakhir tidak mendapat alokasi anggaran. Maka tidak heran kalau kondisi
bangunan sudah cukup rusak dan cukup mengganggu kegiatan belajar di kelas,”
jelasnya.
Ditambahkannya, ruang kelas yang
ada di sekolahnya masih kurang bila dibandingkan dengan jumlah siswa yang saat
ini mencapai 345 murid. Idealnya, kata Junaidy, sekolahnya membutuhkan 10 ruang
kelas, sedangkan ruangan untuk kegiatan belajar mengajar di sekolahnya baru
delapan lokal. “Untuk laboratorium kami belum ada samasekali. Ruang kelas saja
masih kekurangan, sedangkan ruang guru dan TU sudah tidak layak. Untuk itu,
kami harap ke depan bisa dapat alokasi anggaran guna memenuhi kekurangan yang
ada di sekolah,” harapnya. (war)