Bima, (SM).- Terobosan baru dilakukan jajaran Kepolisian untuk merangkul kembali
dengan bimbingan rohani para Nara Pidana (Napi) di Lembaga Pemasyarakat (LP)
dengan harapan mampu ‘membunuh’ perilaku jahat. Demikian diungkapkan Wakapolres
Bima Kabupaten, Kompol Hasripudin di sela-sela acara temu Polri dengan
masyarakat, Sabtu malam.
Menurutnya,
bimbingan rohani merupakan terobosan kreatif yang diperintahkan Kapolres dan
memang itu dilakukan sebagai bagian kegiatan Kamtibmas. Kegiatan bimbingan
rohani berupa pemahaman tentang agama misal sholat berjama’ah, mengajarkan baca
Al Qur’an, mengajarkan baca kitab serta makan bersama dengan satu tempayung itu
mulai rutin dilakukan.
“Semenjak mereka
ditahan di Polres Bima, sudah mulai kita lakukan hal serupa. Kadang kita ajak
mereka makan bersama untuk sambungkan hati, kita ajak mereka sholat berjama’ah
dan kita ajarkan mereka ngaji serta baca kitab,” ungkapnya.
Hukuman yang
diberikan pada para Napi tersebut, jelasnya, bagian dari tugas pokok yang
dilakukan Polri sesuai amanat peraturan terhadap perbuatan masyarakat. “Mereka
dihukum karena perbuatannya. Kita rangkul kembali mereka dengan pembinaan
rohani,” ujarnya.
Pendekatan
terhadap agama itu dilakukan Kepolisian pada Napi agar setelah menjalani masa
hukuman tidak ada kebencian terhadap institusi Polri, bahkan harapannya mereka
tidak lagi melakukan hal serupa di kemudian hari.
Ia mengaku,
pihaknya yang mendatangi para Napi ke LP. “Para Napi yang diberikan pembinaan
rohani tersebut adalah eks tahanan Polres Bima Kabupaten yang tengah jalani
sisa masa hukuman,” kata mantan Komandan Kompi Brimob Bima itu.
Ada
kenangan menarik ketika pihaknya mendatangi para Napi di LP Bima tersebut.
Biasanya, saat Polisi masuk LP, diteriakin oleh para Napi maupun tahanan. “Tapi
saat kita masuk di sana,
kita disambut baik,” ujarnya.
Bahkan para Napi
dan tahanan menginginkan pihaknya rutin masuk di LP untuk memberikan pemahaman
tentang agama. “Dalam waktu dekat ini kami akan sumbang kitab untuk kegiatan
taklim mereka di dalam LP sebagai penambah ilmu agama,” janjinya.
Kegiatan
pembinaan rohani tersebut, kata dia, akan terus digalakkan. Dengan harapan,
para Napi akan menjadi mitra da’i Kamtibmas. “Misalkan 10 orang ini tobat, kita
sudah kurang 10 orang yang diurus,” tandasnya. (ima)