Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Lintas Tano-Sape: Dulu Sakit Hati - Kini Dipuji

12 Oktober 2012 | Jumat, Oktober 12, 2012 WIB Last Updated 2012-10-12T12:11:28Z

Lintas Tano-Sape sepanjang 300 km sering jadi bahan perbincangan sejumlah pengguna jalan. Dulu tak sedikit pengguna jalan yang pernah berkendara di lintas Poto Tano KSB menuju Pelabuhan Sape Bima memberi komennegative mengenai keadaan jalan itu. Kini komentar positif tentang jalan yang sudah mulus itu, muali terdengar. Ya, tentu saja banyak yang merasakan perubahan kondisi jalan, Pemprov NTB memang menjadikan percepatan kemantapan jalan ini salah satu prioritas. Dulu sakit hati, kini mulai dipuji
------------------------------------------------------------------------------------------------------------

“Aduh, dulu saya sakit hati setiap jalan, kapan jalan ini akan baik, tapi sekarang sudah ada ketenangan, karena jalannya sudah beres semua.” kata Ismail, seorang Sopir Truk di Bima.
“Kalau dulu saya sering ganti Ban dan Per mobil, banyak pengeluaran, bosen saya. Sekarang sih sudah lancar, biaya pemeliharaan berkurang.” Tutur Hartono Pengusaha Bus AKAP
“Dulu jalannya kecil dan rusak,  saya sehari kalau jalan dari Bima ke Sumbawa, sekarang sudah lebar dan cepat.” Jelas Arsyad seorang Sopir Expedisi
“Kalau dulu saat kita menempuh jarak kan agak lama, sekarang kan lebih cepat lah. Mobil kami sore sudah digudang, kalau dulu biasanya sudah malam baru masuk gudang.” Tutur Agus, Distributor Mitan di Bima.
Tak hanya masyarakat di NTB saja yang memberi pandangan positif. Wisatawan tak sedikit pula menuliskan kisah perjalanan mereka saat melintas di Pula Sumbawa. “Jalan Trans Sumbawa termasuk bagus dan lebar,” tulis seorang blogger di electrum.wordpress.com.
Blog itu adalah blog perjalanan wisata yang dalam satu tulisannya meliput perjalanan ke Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur. Blog dan beberapa website wisata lainnya juga memberi komentar sama mengenai kondisi jalan yang sudah baik itu.
Berbeda dengan tulisan para blogger yang di-update dua atau tiga tahun lalu. Hampir semua yang pernah menempuh lintas Tano-Sape memberi kesan kondisi jalan buruk dan sempit. Sekarang, perubahan keadaan jalan itu ternyata memang dirasakan banyak orang.
Keberadaan prasarana transportasi khususnya jalan raya penting dan vital untuk mempercepat proses pembangunan di sebuah daerah. Itu sebabnya Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi dan Wagub Ir. H. Badrul Munir. MM, menjadikan infrastruktur sebagai salah satu program prioritas. Pasangan kepala daerah ini menyadari, infrastruktur memegang peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi.
“Ketersediaan infrastruktur yang memadai akan menunjang seluruh sektor bergerak. Potensi yang melimpah akan dapat dikelola lebih optimal,” ujar Wagub H Badrul Munir saat pencanangan program percepatan pembangunan infrastruktur di Kecamatan Moyo Hilir, Juli tahun lalu.
Pencanangan program yang sama di Pulau Lombok dipusatkan di Kabupaten Lombok Tengah yang dihadiri Gubernur H Zainul Majdi.
Kerusakan jalan di NTB sebelum program percepatan pembangunan infrastruktur ini tak sedikit berada di simpul-simpul ekonomi potensial. Seperti ruas jalan di Dompu terutama di Kecamatan Pekat dan Kilo. Dahulukeadaan jalan di dua kecamatan ini dikeluhkan warga karena kondisinya sangat memprihatikan. Begitu pula akses jalan menuju Pantai Lakey, Hu’u. Jalan menuju objek wisata ini rusak parah. Wisatawan yang berkunjung ke sana menempatkan jalan yang rusak sebagai keluhan utama mereka.
Keadaan yang sama di ruas jalan simpul-simpul ekonomi di Kabupaten Sumbawa juga tidak sedikit. Misalnya, ruas jalan nasional wilayah Timur yakni Plampang-Empang. Kemudian di wilayah Selatan,  jalan trans Sumbawa-Bima. Pal IV Moyohulu-Lenang Guar dan Jalan di Sebewe menuju Lar Limung. Lar Limung merupakan pusat pecontohan program Bumi Sejuta Sapi (BSS).
Kini, sepanjang 2012 Pemprov NTB berupaya memantapkan jalan provinsi sepanjang 240 km yang menyebar di Pulau Lombok dan Sumbawa dengan 20 paket pekerjaan di Pulau Sumbawa. Proyek kemantapan jalan provinsi itu merupakan bagian dari program percepatan infrastruktur jalan provinsi di Pulau Lombok dan Sumbawa dengan dukungan anggaran yang memadai. Anggaran belanja langsung di 2012 diprioritaskan untuk jalan, yakni sekitar Rp250 miliar dari total sekitar Rp646 miliar lebih. Pemerintah Provinsi NTB memprioritaskan anggaran belanja langsung dalam APBD 2012 untuk program percepatan infrastruktur jalan provinsi yang dilakukan dalam tahun jamak.
Sejak dianggarkan pada 2010 lalu, dimulailah program percepatan berupa proyek kemantapan jalan provinsi sepanjang 430.65 kilometer baik di Pulau Lombok maupun Pulau Sumbawa dengan dukungan anggaran sebesar Rp499,8 miliar.
Untuk Pulau Lombok ditargetkan kemantapan jalan sepanjang 196 kilometer yang menyebar di lima kabupaten dan kota. Sedangkan untuk pulau Sumbawa, panjang jalan yang akan dikerjakan sepanjang 234.62 kilometer yang juga tersebar di lima kabupaten dan kota.
Dana hampir setengah triliun rupiah itu bersumber dari APBD Provinsi NTB yang dialokasikan sejak 2011 hingga 2013, dan telah diperkuat dengan perda yang telah disetujui DPRD NTB pada 16 Desember 2010.
Data dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) NTB,  pada 2010 ruas jalan provinsi di wilayah NTB terdata sepanjang 1.772 kilometer, terdiri dari 672 kilometer (41 persen) di Pulau Lombok dan 1.099 kilometer (59 persen) di Pulau Sumbawa. Kemantapan jalan provinsi di wilayah NTB baru 44,25 persen atau 784 kilometer. Khusus di Pulau Lombok mencapai 69 persen dan di Pulau Sumbawa 33 persen.
Sampai akhir 2010 tingkat kemantapan jalan provinsi di wilayah NTB mencapai 46,95 persen atau baru 832 kilometer, atau mengalami pertumbuhan sebesar 2,7 persen atau 48 kilometer setiap tahun.
Karena itu, ditempuh program percepatan pembangunan infrastruktur jalan dengan target kemantapan jalan provinsi di wilayah NTB secara keseluruhan mencapai lebih dari 65.78 persen.
Selain dukungan dana APBD Provinsi NTB dengan tahun jamak sebesar Rp499,8 miliar untuk target kemantapan jalan sepanjang 430.65 kilometer itu, NTB juga mendapat dukungan anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2011 sebesar Rp.19.5 miliar. Pada 2010 dukungan DAK hanya sebesar Rp.12.2 miliar. Dukungan anggaran untuk percepatan infrastruktur jalan lainnya bersumber dari dana 'Ad Hoc' Kementerian Keuangan Republik Indonesia sebesar Rp69,3 miliar.
Anggaran DAK untuk jangkauan ruas jalan sepanjang 14 kilometer, sedangkan dana "Ad Hoc" untuk ruas jalan sepanjang 39 kilometer, sehingga ada 38 paket ruas jalan yang juga telah dikontrakan dalam tahun anggaran 2011, masing-masing 20 paket jalan tahun jamak dan 18 paket tahunan (regular).
Dengan demikian, dari dukungan anggaran yang ada ditargetkan proyek kemantapan jalan provinsi di wilayah NTB dalam tiga tahun ke depan mencakup ruas jalan sepanjang 430.65 kilometer.
Di akhir 2013 diharapkan terjadi kemantapan jalan sepanjang 1.160 kilometer atau 65,78 persen, dan jika dukungan anggaran pusat tetap berlanjut maka ditergetkan akan ada ruas jalan sepanjang 1.206 kilometer atau 68,1 persen jalan mantap setelah 2013.

Jalan Nasional
Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp720 miliar pada APBN 2012 di pos anggaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU), untuk kemantapan jalan nasional di Pulau Sumbawa, NTB. Kementerian PU lebih fokus meningkatkan kemantapan jalan nasional di Pulau Sumbawa mulai 2012, setelah kemantapan jalan nasional di Pulau Lombok relatif baik. Kemantapan jalan nasional di Pulau Lombok sudah lebih dari 90 persen sehingga fokus perhatian Kementerian PU dialihkan ke Pulau Sumbawa.
Kemantapan jalan nasional di wilayah NTB relatif baik yakni 438,65 kilometer atau 72,88 persen dari total panjang jalan nasional yakni 632,17 kilometer (data kondisi akhir tahun 2011), berada dalam kondisi baik dan 38,20 kilometer (6,35 persen) berada dalam kondisi sedang.
Jalan nasional di wilayah NTB yang berada dalam kondisi rusak ringan sepanjang 59,41 (9,87 persen) dan 65,59 kilometer (10,90 persen) yang berada dalam kondisi rusak berat.
Sebagian besar ruas jalan nasional dalam kondisi baik itu berada di Pulau Lombok, sehingga ruas jalan di Pulau Sumbawa yang masih harus diperhatikan, sehingga diprediksi tingkat kemantapan jalan Nasional akhir tahun 2012 mencapai mantap 100 persen.
Panjang jalan nasional di wilayah NTB mencapai 632.17 kilometer antara lain, ruas jalan dari Pelabuhan Lembar di Kabupaten Lombok Barat menuju Labuhan Lombok, Kabupaten Lombok Timur hingga Pelabuhan Poto Tano di Pulau Sumbawa dan jalan jurusan Sumbawa-Bima sampai di Pelabuhan Sape.
Jalan nasional itu merupakan jalur jalan truk angkutan barang jenis tronton (daya angkut melebihi 20 ton) dari Pelabuhan Lembar di Pulau Lombok ke Pulau Sumba, melewati pelabuhan penyeberangan Poto Tano. [Tim]
×
Berita Terbaru Update