Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Ribuan Guru Sertifikasi Akan Diuji Koptensi

27 Juli 2012 | Jumat, Juli 27, 2012 WIB Last Updated 2012-07-31T03:21:05Z

Dompu, (SM).- Kendati sudah mendapatkan sertifikasi, belum tentu guru tersebut profesional dan memenuhi standar kopetensi di dalam mengemban tugasnya sebagai tenaga pengajar. Karena itulah, Dikpora Kabupaten Dompu akan melaksanakan uji kompetensi terhadap 1000 lebih  orang tenaga pendidikan dan kependidikan yang telah mendapatkan sertifikasi.

Sekretaris Dinas Dikpora Dompu, Wahyuddi, S.Sos Kamis (26/7) di ruangan kerjanya mengatakan, uji kompetensi itu merupakan program nasional yang dilaksanakan di semua daerah. “Jadi kami sudah buat MOU dengan LPMP untuk melaksanakan  uji kompetensi guru sertifikasi dan pengawas pendidikan”, katanya.
Kegiatan itu, lanjut mantan Kabag Humas Setda Dompu ini, dimulai pada tanggal 30 Juni sampai 9 Agustus 2012. Karena uji kompetensi ini memakai sistem online (internet), sehingga pihaknya telah menyiapkan 40 unit perangkat komputer yang terbagi dalam dua lokasi tempat ujian  yakni di SMA 1 Dompu menyiapkan 20 unit komputer dan SMKN 1 Dompu juga 20 unit komputer.
“Pola ujian menggunakan internet. Jadi soal ujian ada di internet dan jawabannyapun dikirim melalui internet, dibawah pengendalian pihak pusat. Yang menilai hasil pekerjaan guru dan pengawas ini adalah pemerintah pusat”, terangnya.
Terlebih lagi, untuk Kepala Sekolah akan melakukan uji kompetensi selama dua kali, yakni tahap pertama sebagai guru dan  pada giliran kedua mereka akan diuji bersama para pengawas pendidikan. 
Wahyuddi menambahkan, tujuan daripada uji kompetensi dilakukan guna mengukur sejauh mana kemampuan pendidik dan tenaga kependidikan di masing – masing daerah, sehingga pemerintah  dapat menjadikan data itu sebagai dasar di dalam membuat kebijakan yang mengarah pada peningkatan kapasitas guru. Sebab guru merupakan ujung tombak dari pembangunan  sumber daya manusia melalui kegiatan pendidikan.
Jika tidak ditunjang oleh kemampuan tenaga pendidik yang optimal, output pendidikan yang dihasilkan tidak akan memenuhi tujuan yang diinginkan. “Disamping itu, tidak menutup kemungkinan akan ada pemberian konsekwensi terhadap guru yang tidak lulus ujian. Tapi kalau mengenai seperti apa konsekwensi atau sanksinya, saya sampai sekarang belum tahu”, ujarnya. (SM.15)
×
Berita Terbaru Update