Bima, (SM).- Diduga
karena dendam, Faturahman Ibrahim (21) warga Desa Tangga Kecamatan Monta tega
melakukan penganiayaan terhadap Syafrudin Ahmadin (16) juga warga desa
setempat. Akibat penganiyaan itu, Syafrudin yang masih pelajar SMA harus
menghembuskan napas terakhir di atas mobil menuju RSUD Bima.
Kapolsek Monta, IPTU Windi Tjahyadi, SE mengatakan, peristiwa
mengenaskan itu terjadi pada Rabu (25/7) di RT 13 Desa Tangga Kecamatan Monta
sekitar pukul 18.00 Wita. Peristiwa penganiyaan yang dilakukan Faturahman
hingga menyebabkan korban meninggal dunia, sempat menghebohkan Desa Tangga.
Keluarga korban Rabu (25/7) sekitar pukul 19.00 setelah mengetahui Syafrudin
meninggal, langsung mencari Faturahman. Dengan senjata tajam berupa parang,
tombak dan golok keluarga Korban terus memburu Faturrahman. “Peristiwa
penganiayaan itu, kuat dugaan akibat dendam”, ujar Windy di Polsek Monta, Kamis
kemarin usai pemakaman Syafrudin.
Akibat penganiayaan itu, Syafrudin mengalami luka bacok di pundak
kiri dan pundak kanan, kepala sebelah kiri serta perut. Diketahui Syafrudin
belum meninggal dunia, keluarga korban yang melihat luka-luka tersebut membawa
korban ke Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) untuk mendapatkan tindakan medis.
Namun, karena luka yang diderita Syafruddin cukupberta, pihak PKM
setempat merujuk korban ke RSUD Bima. Dalam perjalanan menuju Bima, tepatnya di
wilayah Desa Sakuru Syafrudin menghembuskan napas terakhir karena kehabisan
darah. “Syafrudin meninggal saat dalam perjalanan menuju Bima,” terang Polsek
termuda itu.
Kata dia lagi, pelaku setelah melakukan pembacokan atau
penganiyaan terhadap Syafrudin melarikan diri bersama barang bukti. Sehingga,
pihak keluarga mendesak agar pelaku dikejar dan segera ditangkap untuk diproses
sesuai prosedur hukum yang berlaku. “Untuk itu, kami akan melakukan pencarian
terhadap Faturahman. Dan berharap pihak keluarga yang mengetahui keberadaan
Faturahman segera memberitahukan pihak berwajib terdekat agar cepat proses
penyelesaiannya”, harap Windy. (SM.12)