Dompu, (SM).- Buntut dari bentrok
fisik dan lemparan batu antara massa pedemonstran dari Liga Mahasiswa Nasional
Demokrasi (LMND) dengan massa pro Bupati Dompu di depan Pandopo beberapa
waktu lalu, berlanjut dengan aksi susulan berupa pemblokiran jalan di pertigaan
lingkungan Renda, Kelurahan Simpasai, Kecamatan Woja, Jum’at (20/7).
LMND tak mau menelan begitu saja persoalan
pahit yang menimpa 4 orang rekan mereka yang terindikasi mengalami luka – luka
akibat di lempar massa pendukung Bupati maupun dugaan korban tindakan represif
dari aparat keamanan saat bentrokan berlangsung.
SRMI yang diketuai Aruji turut serta dalam
aksi pemblokiran jalan yang dimulai setelah sholat Jum’at. Puluhan massa sempat
menyandera sebuah mobil dinas milik DPRD Dompu yang melintas di jalan tersebut.
Mobil itu diparkir massa dengan posisi memalang alias memblokir jalan. Tentu
saja, aksi yang dilakukan Aruji, Rangga, Romo dan Irfan membuat jalur
dari arah Karijawa menuju Simpasai lumpuh total.
Sedangkan kendaraan dari arah Karijawa
terpaksa dialihkan ke jalur alternatif yakni jalan baru Karijawa menuju jalan
ekonomi Lingkungan Simpasai, kemudian kendaraan dari arah barat dialihkan
ke jalan ekonomi Bali Dua menuju jalan ke arah PDAM.
Selain memblokir jalan, massa juga
membakar ban bekas sembari berorasi meminta aparat hukum segera menangkap para
pelaku penganiayaan terhadap massa aksi LMND baik dari pihak massa pro Bupati
maupun oknum aparat Polres Dompu.
Tak lama kemudian sejumlah perwira tinggi
Prolres Dompu seperti Wakapolres, Kabag OPS dan Kasat Reskrim terjung ke lokasi
bersama puluhan anggota polisi lainnya.
Setelah aksi lebih dari 1 jam, pihak kepolisian berupaya melobi sejumlah
pentolan pedemonstran agar tuntutan massa aksi dapat disampaikan melalui dialog
dengan pihak kepolisian di dalam kantor Kelurahan Simpasai. Hal itupun
disepakati kedua massa LMND dan SRMI.
Dalam dialog, massa meminta ketegasan
aparat kepolisian untuk segera menuntaskan kasus dugaan penganiayaan yang
dilaporkan oleh para korban dari LMND pasca bentrokan kemarin, serta segera
melakukan penangkapan terhadap para pelakunya. Jika tidak, pihaknya akan terus
melakukan aksi pemblokiran jalan hingga daerah ini tidak kondusif.
“Kami minta Polisi segera tangkap para pelaku penganiayaan terhadap rekan
kami”, pinta Aruji.
Sementara Wakapolres Dompu, Kompol Deky
Subagio mengatakan, pihaknya berjanji akan menangani kasus penganiayaan
tersebut sesuai ketentuan hukum yang berlaku. (SM.15)