Bima, (SM).- Aksi bakar baju
dilakukan para supir taksi Bandara Muhammad Salahuddin Bima, Senin (14/5). Aksi
itu sebagai wujud protes kebijakan Kepala Koperasi Dirgantara Bandara M
Salahudin.
Ketua Forum Angkutan Sewa (FAS) Bandara M
Salahudin Bima, Mustakim mengatakan, kebijakan Ketua Koperasi Dirgantara,
Herman Mohardi yang membuat kesepakatan dengan Hotel Aman Gati Dompu,
telah merugikan para sopir. Kesepakatan itu, diambil Herman Mohardi tanpa
koordinasi dengan para Sopir. “Kami meminta agar Kepala bandara segera mencopot
Herman Mohardi sebagai ketua Koperasi dan mencabut SK itu,” teriak Mustakim
dalam orasinya, di depan pintu masuk Bandara.
Lanjutnya, semula pihak Koperasi dan Forun
Angkutan Sewa Bandara sudah membuat kesepakatan, mobil Hotel Aman Gati Dompu
hanya boleh mengantar tamu dan tidak boleh menjemput Tamu. Kesepakatan itu,
kini sudah dilanggar. Padahal seluruh anggota FAS Bandara yang berjumlah 90
orang setiap bulan menyetor uang iuran kepada pihak Koperasi. Namun, jelas
Mustakim, para sopir yang masuk anggota FAS tidak masuk sebagai anggota
Koperasi Dirgantara. “Anehnya lagi, SK yang dibuat Ketua Koperasi itu tidak ada
nomor dan tidak ditandatangani Kepala bandara,” kesal Mustakim.
Kebijakan Herman Mohardi, sangat merugikan
anggota FAS bandara. Mereka yang jumlahnya 90 orang itu hanya mengharapkan
mobilnya di sewa oleh tamu yang akan berangkat ke Dompu di Hotel Aman Gati.
Jadi, kalaupun ada mobil Hotel yang menjemput, akan merugikan para taksi yang
mangkal di bandara. “Sebagai bentuk protes kamimaka baju seragam dari pemberian
Koperasi Dirgantara ini kami bakar,” kecam Mustakim.
Aksi Demo para Sopir Taksi berjalan aman
dan terkendali di kawal anggota Polsek Bandara serta anggota Polres Bima
Kabupaten. Aksi berjalan sekitar satu jam yang berakhir dengan pembakaran baju
seragam. (SM.12)