Kota Bima,(SM).- Prilaku tak terpuji ditunjukan mahasiswa salah satu
Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Bima. Lantaran tak kuat menahan nafsu birahinya, Agent
of Control itu melampiaskan dengan memegang bagian sensitif perempuan saat
sedang mengendarai sepeda motor, Jumat kemarin.
Praktis, usai beraksi di sekitar
jalan Kelurahan Sambinae Kota Bima, sekitar pukul 08.30 wita, sang mahasiswa
yang berinisial Arm asal Kabupaten Dompu itu seketika melesat dengan kendaraan
jenis Yamaha Mio. Tak tinggal diam, Wema (20)-bukan nama sebenarnya, yang
berprofesi sebagai pelatih senam meneriaki-nya jambret sembari terus mengejar
mahasiswa tersebut.
“Usai memegang barang terlarang di
bagian tubuh saya, saya teriaki dia jambret. Kemudian pria itu melaju kearah
Panda, saya pun terus mengejarnya sambil terus berteriak jambret,” cerita Wema
di Polsek Rasanae Barat, Jumat kemarin.
Tiba di sekitar Desa Panda,
lanjutnya, pria itu berbalik arah menuju kembali ke Kota Bima. Namun saat itu
dirinya tak melanjutkan pengejaran, melainkan sejumlah warga setempat yang
mengejarnya. “Saya meneruskan perjalanan ke Bandara Sultan Muhammad Salahuddin,
karena jadwal melatih senam setelah di kantor Pengadilan Agama itu di Bandara,”
ujarnya.
Meski tak mengejar, dirinya tetap
dapat berkomunikasi dengan beberapa saudara dan temannya perihal musibah yang
menimpanya. Hingga kemudian dia mendapatkan kabar, pria itu sudah diamankan
oleh pihak kepolisian, setelah terjatuh dari sepeda motornya di sekitar
Pertokoan Bima.
Sesaat setelah Wema memberikan
keterangan, muncul Arm dengan mobil Patroli. Kondisinya, mengenaskan. Wajah
sebelah kiri mahasiswa itu lebam membiru dan mengeluarkan darah.
Saat diminta keterangan, Arm mengaku
tidak tahu menahu karena saat ini tengah mengurus judul skripsi. Dirinya juga
mengaku heran karena terus diteriaki jambret. Merasa takut dirinya terus
berlari dengan sepeda motornya. “Saya lari karena saya takut terus diteriaki
jambret,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kapolsek
Rasanae Barat AKP. Nurdin yang ditemui mengatakan, baru saja menerima laporan
kasus tersebut. “Kita baru terima, nanti kita proses dulu. Apakah kasus ini
benar jambret atau seperti yang diceritakan korban,” katanya. (SM.07)