Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Mahasiswa Diteriaki Jambret

12 Mei 2012 | Sabtu, Mei 12, 2012 WIB Last Updated 2012-05-13T16:05:39Z

Kota Bima,(SM).- Prilaku tak terpuji ditunjukan mahasiswa salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Bima. Lantaran tak kuat menahan nafsu birahinya, Agent of Control itu melampiaskan dengan memegang bagian sensitif perempuan saat sedang mengendarai sepeda motor, Jumat kemarin.

Praktis, usai beraksi di sekitar jalan Kelurahan Sambinae Kota Bima, sekitar pukul 08.30 wita, sang mahasiswa yang berinisial Arm asal Kabupaten Dompu itu seketika melesat dengan kendaraan jenis Yamaha Mio. Tak tinggal diam, Wema (20)-bukan nama sebenarnya, yang berprofesi sebagai pelatih senam meneriaki-nya jambret sembari terus mengejar mahasiswa tersebut.
“Usai memegang barang terlarang di bagian tubuh saya, saya teriaki dia jambret. Kemudian pria itu melaju kearah Panda, saya pun terus mengejarnya sambil terus berteriak jambret,” cerita Wema di Polsek Rasanae Barat, Jumat kemarin.
Tiba di sekitar Desa Panda, lanjutnya, pria itu berbalik arah menuju kembali ke Kota Bima. Namun saat itu dirinya tak melanjutkan pengejaran, melainkan sejumlah warga setempat yang mengejarnya. “Saya meneruskan perjalanan ke Bandara Sultan Muhammad Salahuddin, karena jadwal melatih senam setelah di kantor Pengadilan Agama itu di Bandara,” ujarnya.
Meski tak mengejar, dirinya tetap dapat berkomunikasi dengan beberapa saudara dan temannya perihal musibah yang menimpanya. Hingga kemudian dia mendapatkan kabar, pria itu sudah diamankan oleh pihak kepolisian, setelah terjatuh dari sepeda motornya di sekitar Pertokoan  Bima.
Sesaat setelah Wema memberikan keterangan, muncul Arm dengan mobil Patroli. Kondisinya, mengenaskan. Wajah sebelah kiri mahasiswa itu lebam membiru dan mengeluarkan darah.
Saat diminta keterangan, Arm mengaku tidak tahu menahu karena saat ini tengah mengurus judul skripsi. Dirinya juga mengaku heran karena terus diteriaki jambret. Merasa takut dirinya terus berlari dengan sepeda motornya. “Saya lari karena saya takut terus diteriaki jambret,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kapolsek Rasanae Barat AKP. Nurdin yang ditemui mengatakan, baru saja menerima laporan kasus tersebut. “Kita baru terima, nanti kita proses dulu. Apakah kasus ini benar jambret atau seperti yang diceritakan korban,” katanya. (SM.07)
×
Berita Terbaru Update