Suasana pelaksanaan upacara HUT ke-10 Kota Bima yang berlangsung di halaman kantor Walikota Bima, Selasa (10/04) (Foto: Aris SM) |
Kota Bima,(SM).- Pemerintah
dan seluruh masyarakat Kota Bima, selasa kemarin, merayakan hari jadi ke-10
yang jatuh pada 10 April 2012. Upacara puncak perayaan hari lahir daerah Kota
Bima itu, dipusatkan di halaman kantor Walikota Bima, dengan desain upacara
yang begitu hikmad dan meriah.
Pantaun sejumlah wartawan, puncak
perayaan hari jadi Kota Bima, diawali gelaran kreasi gerak tari gabungan
pelajar se Kota Bima dengan berbagai atraksi menarik. Ada pula tampilan drum band Kota Bima asuhan
Lalu Sukarsana, SIp yang ikut memeriahkan dan ambil bagian dalam acara puncak
hari jadi tersebut.
Walikota Bima, H Qurais H Abidin
selaku inspektur upacara, dalam sambutannya menyampaikan, angka 10 pada hari
jadi Kota Bima, bermakna strategis sebagai momentum titik bangkit ke dua
erjalanan dan sepak terjang Kota Bima dalam menata dan membangun peradaban
daerah, hingga terinspirasi menjadikan daerah hasil pemekaran dari Kabupaten
Induk (kabupaten Bima) sejajar dengan daerah lain di negeri ini.
Hari ini tanggal 10 april 2012, Kota Bima genap berusia 10 (sepuluh) tahun,
usia yang relatif belia jika diukur dari kacamata matematis, tetapi bagi
masyarakat kota bima angka 10 (sepuluh) memiliki makna yang sangat
strategis, ibarat lomba lari estafet, di angka ini adalah momentum titik
bangkit kedua untuk melesat bagai anak panah menuju sasaran, mengejar
ketertinggalan dan keterbelakangan untuk maju dan sejajar dengan daerah-daerah
yang telah lebih dahulu maju di nusantara ini. menyambut gelora semangat dan
kebersamaan itulah dalam momentum peringatan hari jadi kota bima ke- 10 tahun
2012 ini kami pemerintah kota bima kembali meneguhkan komitmen kami dalam
rangkaian tema besar yaitu “terus bekerja dan melayani untuk kesejahteraan
rakyat” sehingga harapan kami, tema ini menjadi nafas, inspirasi dan
motivasi bagi seluruh aparatur negara lingkup pemerintah kota bima untuk terus
melayani secara jujur, amanah dan ikhlas serta membangun kota bima sebagai kota
yang bersih, tertib dan aman (berteman).
“Kami sadar bahwa kehadiran pemerintah kota
bima dalam panggung sejarah otonomi daerah tidaklah hadir dengan sendirinya
akan tetapi merupakan kristalisasi dan akumulasi perjuangan dan karya
gemilang dari para anak bangsa yang
berharap kemudahan pelayanan dan pemerataan pembangunan dapat dirasakan oleh
semua rakyat. Salah satu diantara pejuang dan peletak dasar Kota Bima
adalah almarhum bapak H.M. Nur A.Latif, Walikota
Bima yang wafat 6 Maret 2010
lampau,” tandasnya. (SM04/SM.07)