Bima, (SM).- Sejumlah bangkai unggas
terlihat oleh warga mengapung di sepanjang tempat wisata pantai Kalaki Bima.
Diduga, bangkai ayam kampung yang dibuang warga tersebut terseret arus banjir
menuju laut.
Hingga Selasa pagi kemarin, beberapa ekor
bangkai unggas yang sudah mulai berbau itu masih terlihat di bibir pantai
sekitar kawasan wisata tersebut. Belum diperoleh kepastian, bangkai-bangkai itu
berasal dari wilayah mana.
Pantauan langsung wartawan Suara Mandiri,
beberapa ekor bangkai uanggas masih terlihat berjejer di bibir pantai sekitar
kawasan wisata Pantai Kalaki. Wartawan menemukan ada bangkai unggas di sekitar
pantai lokasi Hotel Kalaki Beac.
Bangkai jenis ayam kampung jantan dan betina
tersebut saat ditemukan, sudah mulai beraroma tak sedap. Menurut warga yang
keseharian berada di sekitar pantai tersebut, beberapa hari terakhir sering
temukan ada bangkai.
“Terutama kalau ada banjir,” kisah Sulaiman,
nelayan asal Kecamatan Palibelo yang keseharian melaut di sekitar kawasan
pantai wisata Kalaki. “Kalau tidak salah inngat, sudah seminggu ini saya
temukan,” tuturnya.
Sulaiman tidak mengetahui persis
bangkai-bangkai unggas tersebut berasal dari mana. Namun Ia dapat memastikan
bahwa bangkai dimaksud terseret arus banjir. “Sebelum ini tidak pernah saya
lihat ada bangkai,” katanya.
Bangkai-bangkai tersebut terlihat di bibir
pantai setelah muncul kasus kematian mendadak ayam yang hampir terjadi di
setiap Desa dan Kecamatan di Kabupaten Bima. Bukan hanya Sulaiman yang melihat
ada bangkai di pantai.
Misalnya Dahlia warga Desa Talabiu Kecamatan
Woha. Ibu rumah tangga itu melihat banyak unggas yang mengapung di sekitar
kawasan wisata pantai Kalaki. Dahlia melihat unggas itu saat air laut sedang
pasang.
“Bukan hanya saya saja yang melihat banyak
unggas yang mengapung di laut. Tapi hampir seluruh penumpang bis saat itu juga
melihatnya,” kisahnya. Dahlia dan sejumlah penumpang lainnya melihat
unggas-unggas tersebut hari Senin. (SM 06)