Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Stigma Daerah Penerima Bantuan Mesti Dirubah

09 Februari 2012 | Kamis, Februari 09, 2012 WIB Last Updated 2012-02-09T03:12:11Z

Kota Bima, (SM).- Pertumbuhan pembangunan dan ekonomi daerah hingga kini masih sangat digantungkan pada asupan dan kucuran modal dari pusat baik yang bersumber dari DAU, DAK dan lainnya. Bahkan anggaran belanja daerah yang tertuang dalam APBD didominasi hasil percikan dana pusat.
Begitu makna yang tertangkap dari ungkapan Walikota Bima, H.Qurais H.Abidin, saat memberikan sambutan pada prosesi pemberian bantuan perlatan warga usaha kecil menengah lingkup Kota Bima, Rabu kemarin di halaman Kantor Camat Raba.
Kata Qurais, sumber dana pemberian bantuan peralatan bagi warga usaha kecil menegah oleh Koperindag berasal dari dana bagi hasil cukai tembakau, yang tidak lain hasil sumber daya alam di Pulau Lombok yang berimbas positif bagi daerah lain di NTB termasuk Kota Bima. “Dana bagi hasil tembakau yang diperoleh itu merupakan hasil cukai tembakau di Lombok”, ujarnya.

Hal lainnya, hasil devisa daerah yang ada di NTB yang diporsikan bagi daerah se provinsi termasuk Kota Bima, yakni royalty Newmont sebagai pemilik Kuasa Pertambangan (KP) di Kabupaten Sumbawa Barat, dirasakan Kota Bima yang dipergunakan sebagai dana pembangunan infrastruktur jalan Melayu-Kolo. “Kesemuanya merupakan hasil devisa alias sumbangsih daerah pada pusat atau dengan asumsi daerah lain dapat membantu daerah lainnya pula. Lalu kita (Kota Bima) kapan berlaku dan berpredikat sama seperti daerah lain tersebut”, tanyanya.
Sesungguhnya daerah ini, kata Walikota, memiliki potensi sumber daya alam yang berlimpah pula, salah satunya potensi batuan marmer yang tengah dikelola PT Pasifik Union Indonesia (PUI). Dengan potensi sumber daya alam tersebut, tentu suatu saat, Kota Bima akan berpredikat sama dengan daerah lain di NTB, sebagai penyumbang devisa yang dapat memberikan porsi royalty bagi Negara, lebih-lebih Kabupaten/ Kota di NTB. Sehingga stigma sebagai daerah yang hanya bergantung pada dana pusat perlahan tapi pasti dapat bergeser menjadi daerah penyumbang.
Ia  menambahkan, untuk melangkah pada titik tersebut, perlu kerjasama dan dukungan serta kesadaran semua pihak warga Kota Bima, untuk berpikir maju dan memiliki komitmen serta etos kerja menuju kesejahteraan. (SM.08)  
×
Berita Terbaru Update