Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

PDIP Cabut Dukungan Politik dari FERSY

07 Februari 2012 | Selasa, Februari 07, 2012 WIB Last Updated 2012-02-06T23:45:51Z

Bima, (SM).- Bertolak dari munculnya berbagai persoalan atas aksi penolakan tambang di Kecamatan Lambu, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi mencabut dukungan politik terhadap H.Ferry Zulkarnain dan H.Syafruddin H.M.Nur, sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bima yang diusungnya dalam Pemilukada tahun lalu. Penarikan dukungan ini dilakukan dalam rapat pleno DPC PDIP Kabupaten Bima di salah satu hotel, akhir pekan lalu.
“Secara resmi, kami PDI Perjuangan resmi mencabut dukungan politik secara total terhadap Bupati dan Wakil Bupati Bima,” ucap Nurdin Amin, fungsionaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bima yang juga anggota DPRD Kabupaten Bima.

Nurdin Amin atau yang akrab disapa Digon mengaku, pencabutan dukungan politik tersebut, menindaklanjuti instruksi DPP PDI Perjuangan di Jakarta. “Semula kami menerima surat instruksi dari DPP  PDI Perjuangan yang intinya meminta mundur total dari dukungan politik terhadap Bupati dan Wakil Bupati Bima. Adanya surat itu, kami mengadakan rapat pleno,” tuturnya.
Digon mengatakan, pencabutan dukungan politik tersebut ditempuh pihaknya, dilatari persoalan tambang di Kecamatan Lambu, yang berujung pada konflik. Sebagai diketahui, kata dia, penolakan tambang dimaksud telah menelan tiga korban jiwa, puluhan yang terluka, puluhan rumah rusak dan fasilitas kantor terbakar. “Terakhir kali kantor Bupati Bima yang dibakar,” ulasnya.
Sebelumnya, lanjutnya, pihaknya telah mengeluarkan 8 rekomendasi atas insiden berdarah di Pelabuhan Sape, terhadap Pemerintah Kabupaten Bima. Salah satu poin isi rekomendasi itu, pencabutan SK 188. “Tapi dari 8 poin rekomendasi partai kami, tidak diindahkan Bupati Bima. Pada akhirnya muncul reaksi massa yang berujung pada pembakaran kantor Bupati Bima dan Sekretariat KPU Kabupaten Bima,” ujarnya.
Wakil Bupati Bima H.Syafruddin H.M.Nur yang dimintai tanggapannya atas sikap politik PDI Perjuangan buntut dari ekses penolakan tambang, enggan mengomentari. “Kami belum terima surat resmi,” elaknya. (SM 06)
×
Berita Terbaru Update