Bima, (SM).– Hingga
pada Sabtu (28/1) kemarin, dua hari pasca terjadi pembakaran kantor Bupati Bima
oleh sejumlah massa dari warga Kecamatan Lambu pada Kamis (26/1) Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Bima belum bisa memberikan pelayanan
dalam pengurusan Kartu Keluarga (KK), Akte dan KTP pada seluruh komponen
masyarakat.
Pasalnya, sejumlah alat untuk pemberian pelayanan yang
dimiliki oleh dinas setempat belum selesai dipasang kembali setelah dilakukan
pengamanan oleh jajaran dinas setempat saat adanya aksi pembakaran kantor
bupati oleh massa
warga kecamatan Lambu pada Kamis kemarin.
Salah seorang warga Kecamatan Monta, Abubakar yang hendak
mengurus Kartu Keluarga (KK) yang kepada wartawan di halaman kantor Dinas
setempat mengatakan, kehadiran dirinya di Dinas Dukcapil ini yaitu hendak
mengurus KK, akan tetapi pihak Dinas Dukcapil belum bisa memberikan pelayanan
karena sejumlah alat yang dimiliki belum selesai dipasang kembali setelah
dilakukan pengamanan saat adanya aksi menolak tambang.
Kata dia, alasan Dinas Dukcapil tersebut memang benar
adanya, karena berdasarkan pengamatan dirinya pada Sabtu kemarin, sejumlah
pegawai yang ada di dinas tersebut sedang sibuk melakukan pemasangan kembali
sejumlah alat seperti alat pemotretan KTP, alat pembuatan Akte dan juga alat
pembuatan KK.
Lanjutnya, karena pihak Dukcapil belum bisa memberikan
pelayanan, terpaksa dirinya harus pulang dengan tangan hampa. Ternyata akibat
adanya aksi demo pembakaran kantor bupati itu imbasnya dirasakan warga
lain.
Sementara itu, sejumlah pegawai yang ada di dinas setempat
pada wartawan mengaku, pada hari ini (Sabtu kemarin) pihaknya belum bisa
memberikan pelayanan pembuatan KTP, KK dan Akte pada masyarakat karena seluruh
alat-alat yang kita miliki belum selesai.
Untuk memberikan pelayanan
terhadap masyarakat, kini sedang melakukan pemasangan kembali sejumlah
peralatan dan Insa Allah pada Senin (hari ini. Red) pihaknya dipastikan sudah
bisa memberikan pelayanan pada masyarakat seperti sebelumnya. (SM.11)